China Lockdown Kota Ketiga

JagatBisnis.com –  China telah mengunci kota ketiga karena wabah Covid-19. Kota Anyang di provinsi Henan yang menjadi rumah bagi 5,5 juta orang menjadi kota ketiga di China yang di lockdown setelah ditemukannya dua kasus Omicron pada Senin (10/1/2021) malam.

Lockdown kali ini meningkatkan jumlah warganya yang terkurung di rumah menjadi sekitar 20 juta orang. Warga kota itu tidak diperbolehkan keluar dan toko-toko telah diperintahkan tutup kecuali yang menjual kebutuhan.

Sebelumnya, ada sebanyak 13 juta orang telah dikurung di Xi’an selama hampir tiga minggu, dan 1,1 juta lebih di Yuzhou selama lebih dari seminggu. Namun berbeda dengan Anyang, Xi’an dan Yuzhou sama-sama berjuang melawan varian delta dan tidak ada yang melaporkan kasus omicron.

Baca Juga :   Virus Covid-19 Masih Menyebar, China Lockdown Lagi

Tidak jelas berapa lama penguncian akan berlangsung di Anyang, karena diumumkan sebagai langkah untuk memfasilitasi pengujian massal penduduk. Ini merupakan prosedur standar dalam strategi China untuk mengidentifikasi dan mengisolasi orang yang terinfeksi secepat mungkin.

Baca Juga :   Baju Perang Berusia 2.500 Tahun Kembali Ditemukan di China

Kasus-kasus omicron di Anyang diyakini terkait dengan dua kasus lain yang ditemukan di Tianjin pada Sabtu lalu. Tampaknya ini pertama kalinya Omicron menyebar di daratan China melampaui orang-orang yang datang dari luar negeri dan kontak langsung mereka.

Ini adalah penguncian terluas sejak penutupan Wuhan dan sebagian besar provinsi Hubei pada awal pandemi 2020 lalu. Penguncian ini juga terjadi mendekati pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing yang akan dilakukan pada 4 Februari mendatang.

Baca Juga :   Taiwan Perpanjang Latihan Militer Usai China Ulangi Ancaman

Pejabat Olimpiade Beijing yang bertanggung jawab atas pengendalian penyakit, Huang Chun, mengatakan penyelenggara mengandalkan kerja sama para atlet dan ofisial untuk mencegah wabah yang dapat mempengaruhi partisipasi.

“Jika transmisi klaster massal terjadi, itu akan berdampak pada Olimpiade dan jadwal pasti. Skenario terburuk, jika itu terjadi, tidak tergantung pada kehendak manusia, jadi kami membiarkan opsi kami terbuka,” imbuhnya, Kamis (13/1/2022). (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO