BPOM Beri Izin 5 Merek Vaksin Booster

JagatBisnis.com – Kini setidaknya sudah ada 5 merek vaksin booster (suntikan ketiga) yang sudah mengantongi izin Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Adapun beberapa yang sudah mendapatkan EUA (izin penggunaan darurat atau emergency use) dari BPOM adalah SinoVac CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.

“Diharapkan percepatan vaksin booster akan dimulai pada bulan Januari ini hingga Maret 2022,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers PPKM di Jakarta, Senin (10/1/2022).

Sementara itu, Kepala BPOM Penny Lukito memaparkan, vaksin booster diberikan pada CoronaVac buatan Bio Farma dalam program homolog. Vaksin diberikan enam bulan setelah penyuntikan dosis kedua. Vaksin ini untuk masyarakat berusia 18 tahun sebanyak satu dosis.

Baca Juga :   Berikut Pantangan Setelah Vaksin Booster Menurut Dokter

“Berdasarkan uji klinis, untuk keamanannya kejadian tak diinginkan reaksi lokal seperti nyeri, kemerahan di tempat yang disuntik umumnya tingkat keparahannya ringan. Imungenositas menunjukkan peningkatan titer antibodi hingga 21 hingga 35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa,” ujarnya.

Menurut dia, vaksin Pfizer untuk booster homolog diberikan satu dosis minimal setelah 6 bulan setelah vaksinasi penuh untuk usia 18 tahun ke atas. Kejadian yang tidak diinginkan sifatnya lokal. Umumnya adalah nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, demam dengan tingkat ringan. Imungenositas nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah satu bulan sebesar 3,3 kali.

Baca Juga :   Peredaran Cokelat Kinder di Indonesia Dihentikan Sementara

“Sedangkan, vaksin Astrazeneca untuk booster homolog sebanyak satu dosis. Menunjukkan data keamanan dapat ditoleransi dengan baik. Efek sampingnya dilaporkan bersifat ringan dan sedang. Imungenositas menunjukkan dari titer antibodi rata-rata 3,5 kali,” terangnya.

Baca Juga :   Lima Daerah di Papua Siap Jalani Vaksin Booster

Kalau vaksin Moderna, lanjut dia, untuk homolog dan heterolog booster dengan dosis setengah. Moderna bisa dipakai sebagai booster vaksin Pfizer, Astrazeneca, dan Johnson & Johnson. Repons antibodinya menunjukkan peningkatan sebanyak 13 kali setelah pemberian dosis booster.

“Vaksin Zifivax untuk booster heterolog bagi pengguna vaksin Sinovac dan Sinopharm. Diberikan enam bulan setelah dosis penuh. Menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali,” tutupnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO