PTM 100 Persen di Surabaya Mulai Diterapkan

JagatBisnis.com –   Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen bagi PAUD, TK, SD dan SMP di Kota Surabaya digelar hari ini Senin (10/1). PTM di minggu pertama ini dibagi ke dalam dua shift, yakni shift pertama 50 persen dan shift kedua 50 persen menyesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dan juga atas perintah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

“Jadi, di tahap awal ini mekanismenya 50 persen shift pertama dan 50 persen shift kedua, jadi tetap 100 persen. Lalu kita akan evaluasi terkait dengan prokesnya dan kesiapan anaknya, kalau satu minggu pertama bagus, maka minggu berikutnya tidak ada shift lagi, langsung masuk 100 persen, pagi semuanya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh, Senin (10/1).

Ia juga menjelaskan jadwal dalam shift tersebut. Khusus SD, shift 1 pukul 07.00-09.00 WIB, dan shift 2 pukul 09.30-11.30 WIB. Lalu untuk SMP shift 1 pukul 06.30-09.30 WIB, dan shift 2 pukul 10.00-13.00 WIB. Sedangkan untuk PAUD dan TK pembelajaran dimulai pukul 08.00-09.20 WIB.

Baca Juga :   Hanya 100 Sekolah di Tangerang yang Diizinkan PTM

“Tapi jadwal ini juga harus menyesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing,” imbuhnya.

Menurut Yusuf, ketika peserta didik datang ke sekolah, maka dia akan dicek suhu tubuhnya dengan thermogan, harus memakai masker dan harus cuci tangan. Bahkan, ia berharap pihak sekolah menyediakan sebuah ruang transit untuk mengatur siswa yang akan masuk dan keluar kelas.

Baca Juga :   Siswa di Kota Cirebon Belajar Tatap Muka 100 Persen Mulai Pekan Depan

“Jadi, ketika siswa tiba di sekolah, dicek suhu tubuhnya dan cuci tangan, lalu masuk ke ruang transit itu, lalu satgas mengatur mereka untuk masuk kelas supaya tidak berkerumun. Pulangnya juga demikian, keluar kelas mereka menunggu di ruang transit, ketika orang tuanya yang jemput datang dipanggil lalu langsung pulang, sehingga tidak ada kerumunan. Nah, bagi orang tuanya kita juga siapkan aplikasi PeduliLindungi di sekolah,” jelasnya.

Dalam melakukan PTM ini, Yusuf memastikan akan bersinergi dengan berbagai pihak, mulai dari satgas sekolah, Satgas Kampung Tangguh yang ada di sekitar sekolah, dan satgas yang ada di kelurahan dan kecamatan. Nantinya, mereka akan membantu mengarahkan dan mengingatkan anak-anak sekolah supaya tidak bergerombol, baik ketika akan memasuki sekolah hingga kelas maupun ketika keluar sekolah.

Baca Juga :   HNW Minta Pemerintah Evaluasi Kebijakan PTM 100 Persen di Sekolah

“Dengan prokes yang ketat dan bantuan para satgas ini, kita berharap para orang tua bisa mempercayakan anak-anaknya untuk sekolah mengikuti PTM. Jadi, kami tetap meminta persetujuan orangnya. Kalau pun masih ada siswa yang belum bisa mengikuti PTM ini, maka kami akan siapkan pembelajaran secara hybrid,” pungkasnya.(pia)

MIXADVERT JASAPRO