BUMN Diminta Gelontorkan 3,7 Juta Liter Minyak Goreng ke Masyarakat

JagatBisnis.com-Harga minyak goreng masih melambung hingga lebih dari 100 persen dalam tiga bulan belakangan. Hal ini tentu dikeluhkan oleh masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga. Sehingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di berbagai sektor harus bergotong royong menurunkan harga minyak goreng. Salah satu langkah yang dijalankan dengan melakukan operasi pasar (OP) menyediakan 3,7 juta liter minyak goreng hingga Mei 2022.

Baca Juga :   KPPU Didesak Usut Tuntas Dugaan Kartel Minyak Goreng

“Kami melakukan OP, artinya kami melakukan intervensi. Karena sampai Mei 2022, kami akan melakukan intervensi sekitar 3,7 juta liter minyak goreng,” kata Menteri BUMN Erick Thohir, Minggu (9/1/2022).

Dia menjelaskan, untuk mengendalikan harga minyak goreng, pihaknya berperan sebagai penyeimbang pasar, penyeimbang ekonomi dan juga harus kadang-kadang melakukan intervensi ekonomi ketika terjadi ketidakseimbangan. Contohnya, ketika harga masker mahal di masa awal Covid-19, Kimia membuat OP supaya harga masker murah.

Baca Juga :   DPR Diminta Tegas terhadap Pemerintah Terkait Polemik Minyak Goreng

“Selain itu, juga ketika minyak goreng sekarang mahal karena harga kelapa sawit naik. Jika harga kelapa sawit jatuh yang risau adalah petani dan pengusaha. Tapi, yang terjadi sebaliknya maka yang risau adalah konsumen. Karena inilah ekonomi,” tegasnya.

Baca Juga :   Banyak Perusahaan Tak Patuhi Kontrak MGS Curah Subsidi

Oleh karena itu, kata Erick lagi, pihaknya dan seluruh pelaku usaha swasta ditugaskan untuk menggelar OP minyak goreng sebanyak 1,25 miliar liter. Maka, hal itu tidak mungkin dilakukan sendiri.

“Sebagai perusahaan kelapa sawit, kami hanya memiliki 4 persen market share. Sedangkan, mayoritas market share dipegang oleh swasta,” tegas Erick. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO