Perlahan Menanjak, Kasus COVID-19 di India Bertambah 22.775 dalam Sehari

JagatBisnis.com – Sejak mencapai puncak tsunami COVID-19 pada Mei lalu, kasus harian di India terus mengalami penurunan. Namun dalam beberapa hari terakhir, mulai kembali terlihat peningkatan.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (1/1), Pemerintah India melaporkan 22.775 kasus baru dalam 24 jam. Sedangkan pasien meninggal bertambah 406 orang.

Penambahan ini menjadi yang tertinggi sejak awal Oktober lalu, dengan kasus berada di kisaran 21 ribu infeksi. Bahkan di awal Desember, kasus di negara ini selalu di bawah 8 ribu kasus.

Kasus harian mulai menunjukkan peningkatan pada Rabu (29/12) lalu dengan 9.195 kasus, meningkat dari hari sebelumnya yaitu 6.358. Sejak saat itu, kasus terus meningkat dan melampaui angka 10.000 per harinya.

Baca Juga :   Pemerintah Indonesia Diminta Jangan Lengah Terkait Omicron BA.4 dan BA.5

Pada Jumat (31/12), Pemerintah India mencatat kasus baru sebanyak 16.764 kasus. Artinya jika dibandingkan dengan laporan hari Sabtu, terjadi peningkatan hingga 6.000 kasus.

Meskipun angka kematian cenderung fluktuatif, namun peningkatan pada Sabtu hampir mencapai 100%. Sebab pada Jumat (31/12), kasus kematian berada di angka 220 orang. Sedangkan hari ini bertambah 406 orang.

Kasus aktif di India kini mencapai 104.781 pasien, dengan penambahan 13.420 orang dari hari sebelumnya. Sedangkan tingkat kematian kasus COVID-19 berada di angka 1,38%.
Persentase ini setara dengan tingkat kematian pada saat COVID-19 di India mencapai puncaknya, yakni April-Mei 2021.

Baca Juga :   Menko Luhut: Jaga Ekonomi Jangan Sampai Dirusak Omicron

Meningkatnya kasus COVID-19 di India dikhawatirkan disebabkan oleh varian Omicron. Dikutip dari situs Outbreak India, per hari ini sebanyak 1.502 kasus Omicron sudah terkonfirmasi. Kasus aktifnya mencapai 986 pasien.

Pemerintah India Sudah Waspada
Usai melihat adanya lonjakan kasus, pada Kamis (30/12) lalu Pemerintah India memutuskan untuk menerapkan pembatasan kegiatan terhadap warganya menjelang perayaan Tahun Baru.

Ini menjadi langkah mencegah terjadinya kerumunan yang bisa berujung pada ledakan kasus.
Saat itu, salah satu kota besar India, Mumbai, mencatat penambahan kasus tertinggi sejak Mei lalu.

“Sudah terlihat bahwa perkumpulan masyarakat terus berlangsung secara tidak terbatas, dengan orang-orang mengabaikan aturan jaga jarak… kami mencoba semampu kami untuk mengendalikan penyebaran virus corona ini,” ujar Menteri Kesehatan Negara Bagian Maharashtra, Rajesh Tope.

Baca Juga :   Kasus Omicron di Indonesia Bertambah Menjadi 254

Di Mumbai, jumlah perkumpulan warga dibatasi menjadi maksimal 5 orang. Sedangkan di penjuru India, kota-kota besar wajib menerapkan aturan jam malam.

Seperti diketahui, India menyaksikan tsunami COVID-19 yang sangat buruk pada awal ke pertengahan 2021. Saat itu, kasus harian bisa mencapai 400.000 dengan kematian melampaui 4.000 pasien dalam 24 jam.

Ledakan kasus itu diduga disebabkan oleh merebaknya varian Delta dan berlangsungnya festival Hindu besar-besaran, Kumbh Mela, di Sungai Gangga, Haridwar. Hampir 650.000 peziarah dilaporkan mengikuti tradisi mandi di sungai tersebut.(pia)

MIXADVERT JASAPRO