15 Mesin Baru untuk Deteksi Omicron di Indonesia

JagatBisnis.com – Menteri Kesehatan Repubrik Indonesia, (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan akan menyebar 15 mesin Whole Genome Sequencing (WGS) baru untuk deteksi Omicron di Indonesia. Hal tersebut akan didistribusikan pada awal tahun depan di pulau-pulau Indonesia.

“Terkait surveilens, kita akan mendatangkan 15 mesin WGS baru. Mudah-mudahan di awal tahun depan sudah datang, akan kita sebarkan ke seluruh pulau-pulau Indonesia, Sumatera, Kalimantan, SUlawesi, Maluku, Papua agar tes genome sequencing ini lebih cepat dan juga jaringannya lebih kuat tidak hanya di Jawa saja,” kata Menkes Budi saat konferensi pers Mingguan Update Penanganan Pandemi COVID-19, Jakarta, Senin, (27/12/2021).

Masih menurut Budi, alat tes PCR yang digunakan untuk deteksi Omicron di Indonesia disebarkan di pintu-pintu masuk luar negeri utama.

Baca Juga :   Deteksi Omicron, Indonesia Tergetkan Produksi Reagen SGTF dalam 3 Bulan

“Sehingga kita bisa lebih cepat mengidentifikasi omicron menggunakan tes PCR yang cuma empat sampai 6 jam dibandingkan dengan WGS yang tiga sampai lima hari,” tambahnya.

Kasus Omicron di Indonesia terdeteksi saat Jalani Karantina
Sebelumnya, Menkes Budi mengungkapkan adanya temuan kasus Omicron di Indonesia terdeteksi disaat para pelaku perjalanan internasional tiba di Indonesia dan menjalani karantina 10 hari.

Baca Juga :   Cegah Omicron, Jepang Perpanjang Larangan Masuk bagi WNA

Beberapa kasus terdeteksi setelah mereka menjalani lebih dari tiga hari dalam masa karantina.

Ini menunjukan karantina 10 hari adalah durasi yang tepat untuk mencegah pasien dengan Omicron menulari pihak lain diluar fasilitas karantina.

Kasus Omicron di Indonesia pertama kali terdeteksi menyerang petugas kebersihan Wisma Atlet
Budi Gunadi Sadikin juga sebelumnya mengonfirmasi kasus pertama Omicron pada 15 Desember 2021 yang menyerang seorang petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet.

Baca Juga :   Inggris Sebut Booster Bisa Cegah Kematian akibat Omicron

Pada 17 Desember, dari hasil pemeriksaan terhadap 5 kasus probable didapati 2 kasus yakni WNI dari Inggris dan Amerika Serikat terkonfirmasi positif.

Lalu pada 22 Desember, Kemenkes kembali mencatat adanya tambahan 2 kasus baru Omicron

Pada 23 Desember ada tambahan 3 kasus baru yang berasal dari WNI yang baru saja kembali dari Malaysia dan Kongo.

Selanjutnya, pada tanggal 24 Desember, Kemenkes kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus sebanyak 11 orang yang berasal dari pelaku perjalanan dari Turki, Jepang, Korea Selatan dan Arab Saudi.(pia)

MIXADVERT JASAPRO