Setelah melarikan diri, kedua oknum polisi tersebut kembali untuk melihat mobil yang ditinggalkannya. Saat kembali menuju mobil, mereka melihat ada anak-anak yang sedang berada di sebuah warung dan menduga anak-anak tersebut adalah bagian dari 15 orang yang hendak mengeroyok mereka.
“Tiba-tiba di dekat situ nongkrong lah ada anak-anak, nah itu lah mereka akhirnya dipukuli. Termasuk si Aidil sama Azra,” tambah Erwin.
Akibat penganiayaan tersebut, korban bernama Azra dan Aidil lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jakarta Timur. Laporannya terdaftar dengan nomor LP/B/2006/XI/2021/SPKT/RES JAKTIM/POLDA METRO JAYA.
Namun karena kedua oknum polisi tersebut juga merasa jadi korban pengeroyokan dan menduga dua orang yang dikeroyoknya bagian dari 15 orang tersebut.
“Kemudian karena dia merasa jadi korban juga pengeroyokan 15 orang ini, si oknum ini dia juga bikin laporan polisi. Seperti itu, ini juga masih berjalan karena kan memang mobilnya rusak, mobilnya pecah, ada semua foto-fotonya juga dan ini masih berlangsung bukan berarti nggak ditangani. Nah, itu masih berproses, jadi saling melapor,” jelas Erwin.
Discussion about this post