375 Warga Filipina Meninggal Akibat Topan Super Rai

JagatBisnis.com – Korban tewas akibat keganasan Topan ‘super’ Rai di Filipina hampir mencapai 400 orang hingga Rabu (22/12/2021).

Badan Tanggap Bencana Filipina melaporkan Topan Rai berdampak lebih dari 1 juta penduduk dan memaksa 442.424 warga mengungsi.

Topan Rai melanda Filipina selama tiga hari hingga mengakibatkan banjir, tanah longsor serta meninggalkan jejak kehancuran di wilayah Filipina Tengah dan Selatan.

“Kami masih menilai kerusakannya, tetapi sangat besar. Topan tersebut meratakan seluruh rumah, tidak ada listrik, air, dan makanan,” kata Menteri Pertahanan dan Ketua NDRRMC Deflin Lorenzana.

Baca Juga :   Seorang Warga Oba Tewas Tertimpa Pohon

Kekuatan badai ini menghantam Filipina di luar prediksi para ahli cuaca. Belum jelas apakah pemanasan global turut berkontribusi menjadi faktor peningkatan intensitas badai. Namun badan perubahan iklim PBB mendapati fakta bahwa frekuensi intensitas badai meningkat sejak 40 tahun terakhir akibat kenaikan suhu Bumi.

Sebelum Topan Rai menghantam daratan Filipina, para ahli cuaca memperingatkan badai tersebut bisa memberikan dampak besar dengan prediksi kecepatan angin hingga 165 km per jam, meski pada kenyataannya menembus 200 km per jam. “Situasinya berkembang sangat cepat,” kata pakar dari biro meterorologi nasional Filipina, Nikos Penaranda, dikutip dari Reuters, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga :   Pelaku Penyerangan Kereta Subway New York Ternyata Seorang Residivis

Pemicu utama yang menjadikan Rai masuk topan super kategori 5 atau level tertinggi adalah suhu air laut yang hangat serta kecepatan angin berbeda di sekitar mata badai. Kecepatan anginnya hampir menyamai laju pesawat saat lepas landas. Angin memasuki daratan Filipina dengan kecepatan 210 km per jam, menumbangkan pohon kelapa, merobohkan tiang listrik, serta menerbangkan atap rumah ke udara. Kurangnya data real time dan studi badai serupa di wilayah tersebut menyulitkan para ahli untuk memprediksi seperti apa peningkatan kemampuan Topan Rai.

Baca Juga :   Anggota Brimob Dianiaya hingga Tewas di Jayawijaya

Menurut EM-DAT, database bencana alam dari Universitas Louvain yang tersedia untuk umum, dalam 30 tahun terakhir, Filipina diterjang 205 badai siklon tropis. Angka itu merupakan yang tertinggi di antara negara Asia lainnya. Setiap badai siklon merenggut nyawa dan menyebabkan kerusakan jutaan dolar AS. Sebagai perbandingan, China, negara paling terdampak kedua, mengalami 139 badai siklon tropis dan Bangladesh 42 siklon tropis dalam 30 tahun.(pia)

MIXADVERT JASAPRO