21 Ribu Rumah Warga Malaysia Terendam Banjir

JagatBisnis.com – Banjir hebat yang disebabkan hujan deras membuat setidaknya 21.000 orang terlantar di Malaysia.

Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengerahakn lebih dari 66.000 personel polisi, tentara, dan pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu menyelamatkan orang-orang dari kendaraan yang terendam banjir. Jalan-jalan tergenang air di luar rumah mereka.

Selangor, negara bagian terkaya dan terpadat di Malaysia, adalah salah satu yang paling terpukul. Sebanyak 15.000 orang telah dievakuasi di Selangor, ke lebih dari 100 pusat bantuan.

Ismail Sabri Yaakob mengumumkan pemerintah akan mengalokasikan RM100 juta untuk perbaikan rumah dan infrastruktur. Pemerintah juga akan memberikan bantuan keuangan kepada rumah tangga yang terkena dampak banjir.

Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan, akan menyediakan dokter dan perawat di semua pusat bantuan dengan masker wajah, pembersih dan obat-obatan, dan melakukan tes Covid-19 untuk memastikan korban banjir terlindungi dari infeksi.

Baca Juga :   Ratusan Rumah di Kabupaten Bima Terendam Banjir

Ini menjadi banjir terparah Malaysia dalam beberapa tahun terakhir. Ismail mengatakan, curah hujan selama satu hari terakhir setara dengan total curah hujan dalam sebulan dalam kondisi normal.

Hujan deras yang berlangsung lebih dari 24 jam sejak Jumat malam, 17 Desember 2021, adalah peristiwa cuaca sekali dalam seabad, membawa curah hujan sama dengan rata-rata selama sebulan, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan dan Air Malaysia, Zaini Ujang, seperti dikutip Free Malaysia Today, Minggu.

Banjir di Malaysia biasa terjadi selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret, terutama di pantai timur negara itu. Tapi hujan yang dimulai pada Jumat pagi dan berlanjut hingga Sabtu adalah yang paling buruk di negara bagian barat Selangor. Negara bagian ini adalah wilayah terkaya dan terpadat di Malaysia, di sekitar ibu kota Kuala Lumpur.

Baca Juga :   Genangan Air dan Banjir, Anies: Itu Sangat Berbahaya BukanTempat Bermain

Fenomena tersebut terjadi karena faktor aliran monsun dan sistem cuaca tekanan rendah yang mencapai tingkat depresi tropis yang terbentuk di Laut Cina Selatan pada 12 Desember.

“Ini pengecualian. Biasanya, pada musim hujan, hanya negara bagian di Pantai Timur yang akan menerima hujan lebat, tetapi kali ini seluruh semenanjung, terutama pantai timur tengah dan wilayah utara, menerima hujan lebat terus-menerus,” kata Ismail dalam konferensi pers di Kuala Lumpur.

Ia mencontohkan tingginya curah hujan yang tercatat di stasiun Sentul menjadi yang tertinggi 363mm, Gombak 247mm, Jinjang 258mm dan Sungai Bonus Jalan Tun Razak 273mm.

Baca Juga :   Secara Historis Kabupaten Bogor Berisiko Tinggi Banjir dan Tanah Longsor

“Curah hujan tahunan di Kuala Lumpur adalah 2.400 mm. Curah hujan kemarin sudah melebihi rata-rata curah hujan selama sebulan, di luar dugaan dan hanya terjadi 100 tahun sekali,” ujarnya.

Dia mengatakan hujan lebat sejak Jumat lalu diperkirakan akan berakhir karena sistem cuaca tekanan rendah di Selat Melaka telah menjauh dari negara itu dan menuju Laut Andaman.

“Berdasarkan analisis model cuaca terbaru, curah hujan akan berkurang hari ini, tetapi masih ada daerah yang menerima cuaca basah sepanjang hari. Berdasarkan analisis, tidak akan ada peringatan hujan deras terus menerus untuk Lembah Klang malam ini,” katanya.(pia)

MIXADVERT JASAPRO