UEFA Tolak Gagasan Piala Dunia Digelar Setiap 2 Tahun

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin

JagatBisnis.com –  Konfederasi sepakbola Eropa (UEFA) memastikan sikapnya takkan berubah soal penolakan atas gagasan Piala Dunia setiap dua tahun sekali. Mereka ogah setuju dengan gagasan tersebut.

Gagasan ini diawali dari induk sepakbola dunia (FIFA) sejak beberapa waktu lalu. Walau memunculkan pro dan kontra, tapi nampaknya FIFA mau terus memaksakan kehendak. Rencananya gagasan ini akan dibahas dalam konferensi tingkat tinggi FIFA yang digelar pekan depan. UEFA memastikan akan berdiri pada posisi kontra.

“Sepanjang pengetahuan kami, FIFA masih berusaha untuk meloloskan proyek itu. Ada juga sinyal dari yang lain, mereka tidak akan bersikeras mengejarnya sampai akhir,” kata Presiden UEFA, Aleksandar Ceferin, dikutip dari Reuters.

Baca Juga :   Jika Piala Dunia Tiap Dua Tahun, FIFA Bisa Tambah Pemasukan Rp63 Triliun

“Kami tidak punya strategi khusus. Akan ada 211 federasi, dan itu membuat sekira 500 orang terlihat dalam konferensi video. Saya tidak mengharapkan hal rumit terjadi,” imbuhnya. Bagi Ceferin, UEFA akan berdiri pada posisi di mana penting untuk perkembangan sepakbola. Namun, untuk Piala Dunia setiap dua tahun sekali, menurut dia itu adalah hal tidak wajar.

Baca Juga :   Jika Piala Dunia Tiap Dua Tahun, FIFA Bisa Tambah Pemasukan Rp63 Triliun

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memiliki pandangan berbeda. Mereka justru memberi dukungan kepada FIFA. Anggota Konfederasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) juga mengisyaratkan hal yang sama.

Karena ini dianggap sebagai bentuk pembinaan yang berkelanjutan untuk tim nasional. “Pada dasarnya PSSI setuju dengan adanya percepatan piala dunia yang akan diselenggarakan setiap dua tahun sekali, baik itu untuk kelompok umur, dan senior,” kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

Baca Juga :   Melawan Gagasan FIFA soal Piala Dunia Setiap 2 Tahun

Yang kemudian dibidik oleh PSSI adalah penunjukkan tuan rumah. Karena jika diadakan setiap dua tahun sekali, antrean untuk menjadi tuan rumah bisa lebih dipercepat.

“Kami menyarankan harus ada diskusi lebih mendalam antara AFF dan FIFA. Kemudian FIFA mengajukan proposal kepada tiap-tiap negara anggota agar bisa dikaji kembali dan dipertimbangkan oleh negara-negara tersebut.’’ (pia)

 

MIXADVERT JASAPRO