Fraksionasi Plasma Darah Punya Potensi Pasar Besar di Indonesia

JagatBisnis.com – Fraksionasi plasma adalah pemilahan derivat plasma menjadi produk plasma dengan menerapkan teknologi dalam pengolahan darah. Fraksionasi plasma darah memiliki potensi pasar yang besar. Hal tersebut terbukti dari permintaan produk derivat plasma hasil fraksionasi mencapai 25 juta liter per tahun di global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, kemampuan industri farmasi dalam negeri menjadi penting. Sebab, selain menyelamatkan devisa negara, industri farmasi juga menciptakan respons yang cepat terhadap kebutuhan dalam negeri.

“Kemampuan sektor kesehatan kita sudah cukup responsif, apalagi kalau ditambah dengan kemampuan fraksionasi darah,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, Selasa (14/12/2021).

Baca Juga :   Tak Jadi Naik Pekan Depan, Kenaikan Harga BBM Subsidi Masih Terus Dikaji

Menurut Airlangga, pemerintah telah merilis berbagai regulasi demi mengembangkan fraksionasi plasma di dalam negeri. Regulasi tersebut, antara lain Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pelayanan Darah dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 15 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Fraksionasi Plasma.

Baca Juga :   Kopi Indonesia Potensial untuk Go International dan Merajai Pasar

“Dalam Permenkes itu, pemerintah mewajibkan fasilitas fraksionasi plasma untuk memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk produk obat derivat plasma. Hal itu akan memberikan kepastian kepada konsumen bahwa produk derivat plasma yang dihasilkan berkualitas baik,” ungkapnya.

Baca Juga :   Pemerintah Akan Buka Keran Impor 1 Juta Ton Beras

Sementara, lanjut dia, dalam PP Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pelayanan Darah, pemerintah membuat regulasi yang memungkinkan badan usaha berbadan hukum memiliki izin produksi dari menteri untuk menjadi penyelenggara fraksionasi plasma.

“Terkait fraksionasi plasma ini regulasinya sudah ada, tinggal implementasinya bahwa ini tidak hanya melibatkan BUMN tetapi juga boleh melibatkan swasta,” pungkas Airlangga. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO