BSN Luncurkan Dua SNI Baru untuk Lestarikan Aksara Nusantara

JagatBisnis.com – Penggunaan aksara nusantara dalam tradisi tulis sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Sebagai kekayaan budaya, aksara nusantara perlu dilestarikan melalui proses digitalisasi agar dapat dikenal dan digunakan oleh generasi selanjutnya. Oleh karena itu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan dua Standar Nasional Indonesia (SNI) aksara nusantara, yakni SNI fon aksara nusantara dan SNI Tata letak papan tombol aksara nusantara.

“Kedua SNI ini disusun dengan metode pengembangan sendiri. Tujuannya agar Agar aksara nusantara dapat diterima di dunia internasional,” kata Kepala BSN, Kukuh S. Achmad dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Menurut dia, kedua SNI tersebut berlaku untuk aksara Jawa, Sunda, dan Bali dengan mengadaptasi serta mengombinasikan Standar Nasional Indonesia, global (UNICODE) dan standar Internasional ISO. Diharapkan, SNI aksara nusantara ini dapat meningkatkan literasi aksara daerah di ranah digital sekaligus dapat melestarikan budaya nusantara sebagai akar keluhuran budi bangsa Indonesia.

Baca Juga :   Pelajar Indonesia Raih Perunggu di Ajang Olimpiade Standardisasi Internasional

“Karena belakangan ini sudah banyak visualisasi digitalisasi fon daerah dan ragam tata letak letak papan tombol aksara daerah yang telah dikembangkan oleh masyarakat secara mandiri namun belum terstandardisasi,” ujarnya.

Baca Juga :   BSN Gelar BMN 2021 di Bandung

Dia menjelaskan, ketiadaan standar dapat menyebabkan masalah. Di antaranya tampilan dasar karakter, kombinasi bentuk karakter, kompatibilitas antar perangkat digital. Selain itu, efisiensi pengetikan dan input karakter Aksara Nusantara pada perangkat digital.

“Dukungan standar dapat menjadi acuan untuk representasi aksara dan simbol di sistem operasi utama, internet, mesin pencari (search engine), peramban (browser), komputer, telepon genggam,” tutur Kukuh.

Dia menambahkan, saat ini, terdapat tujuh Aksara Nusantara yang sudah masuk dalam standar internasional ISO/IEC 10646, Information technology — Universal coded character set (UCS). Diharapkan, akan lebih banyak lagi Aksara Nusantara yang dapat masuk ke dalam standar ISO/IEC 10646, sehingga mempermudah digitalisasi terhadap aksara-aksara tersebut.

Baca Juga :   Laboratorium SNSU Jadi Sejarah Baru Pembangunan Infrastruktur Mutu Indonesia

“Dengan dipublikasikannya dua SNI terkait aksara nusantara ini, kami mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk dapat memanfaatkannya dengan baik, sehingga diharapkan literasi digital terhadap budaya lokal Indonesia dapat ditingkatkan. Sehingga SNI ini dapat memberikan nilai tambah dalam dunia bisnis serta dapat lebih mengenalkan budaya Indonesia keseluruh dunia,” pungkas Kukuh. (eva)

MIXADVERT JASAPRO