Citra Satelit Tunjukkan Perubahan Besar di Puncak Gunung Semeru

JagatBisnis.com – Citra satelit menunjukkan bukaan baru aliran lava dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru terbentang sepanjang 710 meter, lebar 110 meter. Dari bukaan baru itulah asal awan panas guguran yang menerjang area seluas total 2.417,19 hektare di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021).

“Telah terjadi perubahan di puncak Gunung Semeru, new lava flow atau aliran lava baru,” kata Plt. Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rokhis Khomarudin, dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/12/2021).

Dia menjelaskan, dari citra satelit itu, jejak dahsyatnya erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) lalu tampak jelas di area seluas total 2.417,19 hektare. Kerusakan luasan lahan itu didapat dari analisa citra satelit Data SPOT 7 tahun 2018 (sebelum letusan), data SPOT 7 tanggal 7 Desember 2021 (setelah bencana) dan data mosaik landsat 8 tahun 2021.

Baca Juga :   Rebecca Tamara Minta Maaf Terkait Syuting di Lokasi Pengungsian Semeru

“Dari data-data itu, kerusakan oleh terjangan awan panas guguran Semeru bukan hanya dialami sejumlah dusun dan desa. Di area ini, ada 43 bangunan yang diperkirakan terkena langsung awan panas guguran Gunung Semeru,” ungkapnya.

Baca Juga :   Aktivitas Gunung Semeru Masih Didominasi Gempa Guguran dan Erupsi

Menurut dia, kerusakan terluas mencakup area hutan 909,85 Ha. Berturut-turut kemudian lahan terbuka 764,55 Ha, hutan sekunder 243,10 ha, lahan pertanian 161,52 ha, dan ladang/tegalan 161,21 ha. Berikutnya adalah area perkebunan 77,92 ha, permukiman 67,83 Ha, semak/belukar 20,86 ha dan perairan 10,38 ha.

Baca Juga :   Banjir Lahar Dingin Semeru, Jembatan Darurat Putus

“Hasil luasan penggunaan lahan ini masih berbasiskan data Landsat 8 mosaik yang masih memerlukan verifikasi dan validasi lebih lanjut,” imbuh Rokhis.

Atas informasi adanya perubahan morfologi di kawah Gunung Semeru tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mengantisipasi adanya potensi dampak bencana susulan. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO