Dunia Literasi Menarik untuk Dikupas

JagatBisnis.com –  Dunia literasi selalu menarik untuk dikupas. Karena beragam isu yang menyertai tak luput menjadi bahasan hangat di masyarakat. Bahkan, seringkali dijadikan tolak ukur perkembangan bangsa ini. Sehingga perkembangan dunia literasi di tengah digitalisasi menjadi ranah yang menarik untuk dibahas.

Demikianlah dikatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat diskusi Sarinah Jakarta Content Week 2021 (Sarinah Jaktent) bertajuk “On Literacy: Turning the Wheel of Wealth” seperti dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (9/12/2021).

Erick selaku Menteri BUMN yang membawahi 171 badan usaha negara adalah salah satu pemangku kepentingan yang punya daya besar untuk menggerakkan dunia literasi di Indonesia. Erick mencontohkan salah satu BUMN pernah mampu membuat program literasi yang masif dan berdampak luar biasa dalam membuka akses literasi bagi masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Juga :   Gerakan Indonesia Bersih Ajak Masyarakat Kelola Sampah

“Pengembangan kreativitas di era digitalisasi yang sangat penting di samping pembangunan ekosistem dan infrastruktur. Menurutnya, multiplatform storytelling harus dikembangkan. Karena itulah kami akan membuat multiplatform storytelling dengan mendorong BUMN sebagai lokomotif besar,” ungkapnya.

Erick mengaku telah meminta para pimpinan BUMN untuk tidak hanya melihat bisnisnya saja. Mereka harus mencermati juga ekosistem yang lebih besar dan berkaitan, terutama menyediakan infrastruktur untuk diisi generasi muda sebagai kreator, serta bisa melibatkan komunitas.

Sementara itu, Penulis muda inspiratif Nadhifa Allya Tsana yang memiliki nama pena Rintik Sedu mengajak masyarakat mencintai buku dan pengetahuan. Melalui berbagai platform digital yang diciptakannya, mulai dari blog, Twitter, Wattpad, bahkan podcast, ia memberi pengaruh besar bagi generasi muda.

Baca Juga :   Perhutani Raih Penghargaan Dalam Ajang PR Indonesia Awards 2021

“Literasi saat ini relatif lebih dekat dengan kemajuan teknologi. Hal ini berbeda dengan era sebelumnya yang mana literasi masih terpaku pada segmen fisik. Literasi sekarang lebih banyak warnanya, bentuk adaptasinya, bentuk formatnya, kita tidak harus ke toko buku, perpustakaan, yang mana anak muda membaca melalui handphone. Literasi lebih berkembang di mana kita bisa baca di mana pun dan kapan pun,” ujar Nadhifa.

Ketua Harian Jakarta Kota Buku Laura Bangun Prinsloo berharap kehadiran Erick Thohir dan Rintik Sedu bisa menjawab tantangan dalam dunia literasi dan pemanfaatan yang tepat terhadap dunia digital. Laura menilai anak muda Indonesia harus benar-benar bangkit dan melakukan perubahan dengan aktivasi dunia digital yang mempermudah.

Baca Juga :   Jokowi Tunjuk Tiga BUMN Revitalisasi Bandara Halim

“Dukungan dari pemangku kepentingan dan pemerintah pun harus diupayakan dengan semaksimal mungkin untuk tercapainya pemerataan dan pemberdayaan literasi yang lebih luas lagi,” ujar Laura.

Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati mengatakan diskusi ini menjadi bagian dari dukungan Sarinah sebagai community mall. Sarinah ingin menjadi ruang kreasi, pertemuan, dan jejaring para insan kreatif, terutama di bidang literasi.

“Kami berharap, teman-teman di industri kreatif dan konten kreator seperti Rintik Sedu, bisa memanfaatkan Sarinah untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama dengan pemerintah, dalam hal ini BUMN,” tutup Fetty. (eva)

MIXADVERT JASAPRO