Budi menerangkan, munculnya bumbungan awan kelabu tinggi dari puncak Semeru diakibatkan oleh tidak stabilnya endapan lidah lava serta interaksi bantuan di sana yang memiliki suhu tinggi dengan air hujan. Dari hasil pengamatan visual ini menunjukan pemunculan guguran dan awan panas guguran diakibatkan oleh ketidakstabilan endapan lidah lava dan interaksi batuan yang bersuhu relatif tinggi dengan air hujan.
“Aktivitas yang terjadi pada tanggal 1-4 Desember merupakan aktivitas permukaan. Berangkat dari rekam jejak kegempaan di Semeru beberapa hari sebelumnya, dipastikan tidak ada kenaikan suplai magma pada gunung tersebut,” tutup Budi. (*/esa)
Discussion about this post