BNPB Kirim Bantuan Logistik ke Lokasi Erupsi Gunung Semeru

JagatBisnis.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirim tim reaksi cepat ke lokasi erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur. Selain mendampingi BPPD Lumajang dan BPPD Provinsi Jawa Timur, tim juga membawa sejumlah bantuan logistik untuk pengungsi.

“Tim tersebut berangkat darò Jawa Timur melalui jalur darat pada Sabtu malam ini. Sejumlah logistik yang dibawa antara lain, makanan siap saji, selimut, matras hingga tenda darurat,” kata Kepala BNPB, Suharyanto, dalam konferensi di Youtube BNPB, Sabtu (4/12/2021).

Menurut dia, lokasi pengungsian tersebar di 3 desa serta 2 kecamatan dan sudah mulai terisi.
Sekarang ada tiga desa di dua kecamatan yang menampung pengungsi, yaitu Desa Supit Urang dan Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro.

Baca Juga :   Status Gunung Semeru Naik ke Level Siaga

“Masyarakat di sekitar Gunung Semeru diminta untuk tetap tenang dan tak panik dan terus mengikuti informasi dari pemerintah daerah. Selain itu, masyarakat dan para penambang juga diminta tidak melakukan aktivitas di sepanjang aliran Sungai Mujur dan Sungai Curah Kobokan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eko Budi Lelono, menambahkan, masyarakat meminta agar tidak melakukan aktivitas dalam jarak 1 kilometer dari puncak gunung dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan dan tenggara.

Baca Juga :   Ibu Mengendong Bayi Ditemukan Tertimbun Lahar Gunung Semeru

“Adapun untuk bahaya, fenomena yang tengah menimpa Gunung Semeru itu akan menyebabkan lontaran batu pijar di sekitar puncak. Selain itu, material yang berukuran abu dapat tersebar lebih jauh bergantung pada kecepatan angin,” ucapnya.

Budi menerangkan, munculnya bumbungan awan kelabu tinggi dari puncak Semeru diakibatkan oleh tidak stabilnya endapan lidah lava serta interaksi bantuan di sana yang memiliki suhu tinggi dengan air hujan. Dari hasil pengamatan visual ini menunjukan pemunculan guguran dan awan panas guguran diakibatkan oleh ketidakstabilan endapan lidah lava dan interaksi batuan yang bersuhu relatif tinggi dengan air hujan.

Baca Juga :   BNPB: 165 Warga Blitar Mengungsi Akibat Pergerakan Tanah

“Aktivitas yang terjadi pada tanggal 1-4 Desember merupakan aktivitas permukaan. Berangkat dari rekam jejak kegempaan di Semeru beberapa hari sebelumnya, dipastikan tidak ada kenaikan suplai magma pada gunung tersebut,” tutup Budi. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO