Sebelumnya, Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall mengakui bahwa negaranya tengah terlibat perlombaan pengembangan senjata hipersonik dengan China.
“Ada perlombaan senjata, tidak harus untuk peningkatan kuantitas, tapi untuk peningkatan kualitas. Ini adalah perlombaan senjata yang telah berlangsung cukup lama. China sudah melakukannya dengan sangat agresif,” kata Kendall kepada Reuters, di Washington, Selasa (30/11/2021).
Dia mengungkapkan, saat ini AS sedang memfokuskan dana pada Irak dan Afghanistan. Washington mengalihkan sejenak perhatiannya dari senjata hipersonik.
“Ini tidak berarti kami tidak melakukan apa-apa, tapi kami memang belum melakukan cukup banyak,” ujarnya.
Ketika Pentagon memasuki siklus anggaran tahunan 2023, Kendall berharap bisa menghimpun dana dengan memesiunkan sistem lama dengan perawatan mahal, kemudian diganti sistem baru, termasuk program pengembangan hipersonik.
Discussion about this post