Tanpa Masinis, KAI Siapkan Train Attendant LRT Jabodebek

JagatBisnis.com – LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Agustus 2022 mendatang. Kereta tanpa masinis itu dioperasikan menggunakan sistem kendali berbasis komunikasi. Sehingga PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku operator LRT Jabodebek tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal.

“Hal itu kami lakukan untuk memastikan pelayanan, keselamatan dan keamanan selama dalam perjalanan tetap terjaga,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus seperti dikutip dari laman resmi PT KAI, Rabu (24/11/2021).

Dia menjelaskan, meski LRT Jabodebek akan beroperasi tanpa masinis, nantinya terdapat 2 orang petugas pada setiap rangkaian LRT Jabodebek. Ada 1 orang Train Attendant dan 1 orang Security. Train Attendant bertugas untuk memastikan segala sesuatu terkait LRT Jabodebek berjalan normal, memberikan informasi kepada pelanggan, serta memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Baca Juga :   Tarif LRT Akan Naik juga, Jadi Rp15 Ribu

“Train Attendant selalu mobile di dalam kereta dan tidak mengoperasikan sarananya dalam operasi normal. Karena pengoperasian LRT Jabodebek dilakukan secara otomatis dari Operation Control Center (OCC) / Backup OCC secara terpusat. Kalau terjadi gangguan, Train Attendant bertugas untuk mengemudikan dengan kecepatan terbatas dan membuka-tutup pintu LRT Jabodebek,” ujar Joni.

Baca Juga :   Ini Aturan Baru Naik KA Jarak Jauh

Dia memaparkan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan 123 orang Train Attendant untuk bertugas di 27 rangkaian kereta LRT Jabodebek (4 cadangan). Berbeda dengan masinis, petugas Train Attendant juga harus mampu berbahasa Inggris karena selama perjalanan petugas Train Attendant berinteraksi langsung dengan para pelanggan.

“Untuk mmenjamin kualitas Train Attendant LRT Jabodebek, kualifikasi petugas Train Attendant tetap mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian. Sesuai Peraturan Menteri tersebut, syarat Train Attendant di antaranya harus sehat jasmani dan rohani serta tidak buta warna,” imbuhnya.

Baca Juga :   Syarat Booster, Penumpang KAJJ Capai 96 Persen

Sebelum dapat bertugas, lanjutnya, para Train Attendant akan mendapatkan pelatihan selama 2,5 bulan di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi Bekasi. Jika telah menyelesaikan pelatihan dan lulus uji kecakapan, maka petugas Train Attendant akan mendapatkan sertifikat kecakapan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

“Melalui persiapan yang matang untuk para petugas LRT Jabodebek, diharapkan mampu memberikan pelayanan maksimal bagi pelanggan untuk merasakan transportasi perkeretaapian urban yang paling maju di kawasan Ibu Kota,” tutup Joni. (eva)

MIXADVERT JASAPRO