“Train Attendant selalu mobile di dalam kereta dan tidak mengoperasikan sarananya dalam operasi normal. Karena pengoperasian LRT Jabodebek dilakukan secara otomatis dari Operation Control Center (OCC) / Backup OCC secara terpusat. Kalau terjadi gangguan, Train Attendant bertugas untuk mengemudikan dengan kecepatan terbatas dan membuka-tutup pintu LRT Jabodebek,” ujar Joni.
Dia memaparkan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan 123 orang Train Attendant untuk bertugas di 27 rangkaian kereta LRT Jabodebek (4 cadangan). Berbeda dengan masinis, petugas Train Attendant juga harus mampu berbahasa Inggris karena selama perjalanan petugas Train Attendant berinteraksi langsung dengan para pelanggan.
“Untuk mmenjamin kualitas Train Attendant LRT Jabodebek, kualifikasi petugas Train Attendant tetap mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian. Sesuai Peraturan Menteri tersebut, syarat Train Attendant di antaranya harus sehat jasmani dan rohani serta tidak buta warna,” imbuhnya.
Discussion about this post