Begini Penjelasan Wali Kota Depok Soal PTM Terbatas Dihentikan Sementara

Wali Kota Depok, Mohammad Idris.

JagatBisnis.com –   Wali Kota Depok Mohammad Idris memberikan penjelasan, alasannya untuk memutuskan menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Ini dilakukan karena terjadi peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan.

Idris mengatakan, kondisi itu dibuktikan dengan hasil swab keliling yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok. Dimana menunjukkan terjadi penularan COVID-19 di kalangan siswa saat pelaksanaan PTMT. Sehingga kemudian menjadi klaster PTMT.

“Ketika PTM Terbatas di Kota Depok digulirkan, kami mempunyai program yang namanya swab keliling, kami melakukan swab antigen kepada sekolah-sekolah yang melakukan PTM secara acak,” kata Idris dalam keterangan resminya, Jumat 19 November 2021.

Baca Juga :   7 Juni, 300 Sekolah di DKI akan Uji Coba Belajar Tatap Muka Tahap II

Terdeteksi Dari Swab Keliling Program swab keliling tersebut, pertama kalinya mendeteksi adanya kasus COVID-19 yang terjadi di SMP Negeri 10 Kota Depok.

“Nah, ketika kasus pertama ditemukan (di SMPN 10), lalu berkembang-berkembang banyak dan ketika kami melakukan swab keliling di tempat-tempat yang lain khususnya di Kecamatan Pancoran Mas, terjadilah peningkatan kasus COVID-19 yang cukup signifikan,” jelasnya.

Untuk itulah, lanjut Idris, dirinya mengeluarkan Surat Edarannya bernomor 8.02/648/SATGAS/2021 tentang Penghentian Sementara Secara Terbatas Pada Penyelenggaraan PTMT tertanggal 18 November 2021.

Baca Juga :   Sekolah Tatap Muka di Bekasi Terapkan Ganjil-Genap

“Kebijakan ini dalam rangka proses mitigasi dan antisipasi terhadap penyebaran yang lebih luas lagi,” kata Idris.

Terpisah, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, peningkatan kasus signifikan terjadi pada tanggal 17 November 2021. Saat itu terjadi penambahan kasus COVID-19 yang mencapai 105 kasus harian. Jauh melonjak dari hari-hari biasanya.

“Penambahan ini merupakan yang tertinggi, biasanya di bawah 20, di bawah 10,” kata Dadang.

Baca Juga :   Senangnya Siswa SD di Solo Bisa Sekolah Tatap Muka

“Setelah ditelusuri, kami lakukan cek data, bahwa jumlah ini mayoritas berasal dari PTM Terbatas. Ini kami sebut sebagai klaster PTM, karena banyak penularan antar siswa di sekolah,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Depok menghentikan sementara pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Musababnya, terjadi penambahan kasus COVID-19 yang berasal dari klaster PTMT.

Penghentian sementara secara terbatas ini dilakukan selama satu pekan mulai dari tanggal 19 hingga 29 November 2021. (pia)

 

MIXADVERT JASAPRO