Peretas Database Polri Kini Diblokir dari Twitter

JagatBisnis.com – Akun Twitter @son1x666 yang mengklaim telah meretas 28 ribu informasi dari database Polri diblokir. Ketika dikunjungi hari ini Jumat (19/11), akunnya sudah diblokir.

Akun @son1x666 yang mengaku asal Brasil dan berusia 16 tahun, sebelumnya masih bisa diakses pada Rabu malam (17 November 2021).

Sehari sebelumnya, @son1x666 menggemparkan jagat maya Indonesia setelah merilis data anggota Polri yang menurutnya diambil dari tiga server milik Polri.

Pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan bahwa kebocoran tersebut diunggah pada hari rabu siang 17 November oleh akun Twitter yang sama dengan peretas website BSSN. Di unggahan tersebut juga diberikan link untuk menggunduh sample hasil data yang diambil yang diduga berisi sample database personel Polri.

Baca Juga :   Perpol Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga Resmi Diundangkan

“Ada sekitar 28 ribuan data yang bocor, itu juga sepertinya tidak di-share semuanya,” jelas Pratama pada Kamis (18/11).

Data yang tautannya dibagikan lewat Twitter itu diunggah di situs berbagi file dengan nama “polrileak.txt” berukuran 10,27 MB dan “polri.sql” (ukurannya sama). Selain itu, data mentahnya juga diunggah di situs Ghostbin.com. Hingga tulisan ini ditayangkan, data di tautan itu masih bisa diunduh secara gratis oleh siapa saja.

Baca Juga :   Cara Mudah Lindungi Informasi Penting dari Risiko Kebocoran Data

Seorang netizen yang mencoba menyalin data tersebut ke Microsoft Word menemukan datanya sebanyak 2.660 halaman.

Data itu berisi data pribadi sejumlah anggota Polri yang pernah menjalani hukuman disiplin.

Merespon hal ini, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan kasusnya sedang ditangani oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.

Ini bukan pertama kali @son1x666 mengganggu situs web milik instansi pemerintah Indonesia. Sebelumnya, pada akhir Oktober lalu, ia membuat geger dunia maya Indonesia lantaran mengubah tampilan situs web (web defacement) Pusat Malware Nasional milik Badan Siber dan Sandi Negara diubah tampilannya (web defacement). Bahkan, ia mengklaim sebetulnya bisa masuk lebih dalam lagi ke server BSSN, tapi dirinya takut dipenjara.

Baca Juga :   Operasi Gabungan Bea Cukai dan Polri Gagalkan Penyulundupan Sabu dalam Barang Penumpang dan Barang Kiriman

Baru-baru ini, ia kembali berulah dengan merusak empat subdomain Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan satu subdomain Goverment Certification Authority (GovCA), yaitu otoritas yang mengotentikasi pihak yang akan bertransaksi khususnya di pemerintahan. GovCa dibentuk oleh BPPT. (pia)

MIXADVERT JASAPRO