Selama Pandemi, Pencari Kerja Meningkat

JagatBisnis.com –  Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga kini, banyak orang terdampak dalam berbagai aspek. Dari mulai sulit mencari pekerjaan, terkena PHK, hingga adanya pengurangan gaji dan tunjangan di tempat kerja. Jobstreet sebagai perusahaan penyedia informasi lowongan pekerjaan mencatat, ada peningkatan dalam pelamaran kerja selama pandemi ini.

“Angka pelamar kerja meningkat 37 persen dibandingkan tahun lalu. Setiap bulan, rata-rata 15 sampai 17 juta calon pekerja akan datang untuk mencari pekerjaan di link Jobstreet,” kata Country Marketing Manager Jobstreet Indonesia Sawitri Hertoto dalam webinar, Rabu (17/11/2021).

Bahkan, lanjut dia, satu lowongan kerja ada peningkatan lamaran sebesar 87 persen. Jadi memang terlihat sekali kebutuhan pencari kerja ini semakin besar. Melihat kondisi itu, seharusnya perusahaan seharusnya terbantu dengan pelamaran kerja dari para kandidat.

Baca Juga :   Selama Pandemi, Angka Kejahatan Meningkat

“Tinggal suatu perusahaan membuat promosi lowongan pekerjaan yang menarik bagi calon pekerja. Bisa dibilang untuk perusahaan yang mencari kerja sebetulnya talent atau kandidatnya sudah datang ke kita. Tinggal dari perusahaan membuat iklan yang menarik dan tepat untuk mereka,” ulasnya.

Baca Juga :   Pandemi, Tak Hanya Mengubah Pola Hidup Tapi Juga Pelayanan RS

Terkait pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Sawitri mengaku, pihaknya masih berusaha mengedukasi pelaku UMKM agar mau membuka pencarian kerja lewat digital. Karena dari 26 juta UMKM yang terdata, hanya sekitar 2 persen yang baru memanfaatkan situs lamaran kerja secara daring. Di Jabodetabek sendiri angkanya lebih besar, yakni sekitar 40 persen.

Baca Juga :   Pasca Pandemi, Keterampilan Lebih Utama Dibandingkan Pengalaman Kerja

“Sekitar 74 persen UMKM tidak menggunakan platform teknologi yang khusus dibangun untuk rekrutmen. Sehingga cara konvensional tersebut membuat UMKM tidak mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan. Padahal, banyak UMKM di daerah yang omzetnya lebih besar dari UMKM di Jakarta, tapi mereka masih menggunakan cara-cara konvensional. Bayangkan, kalau mereka bisa menggunakan teknologi,” pungkas Sawitri. (eva)

MIXADVERT JASAPRO