Padahal, testing merupakan hal yang krusial sebagai langkah preventif untuk memastikan pelaku perjalanan dalam kondisi yang sehat dan dapat memastikan pelaku tidak menularkan virus ke daerah lain.
Penyebab selanjutnya, kata dia, diakibatkan oleh adanya masyarakat yang masih tidak disiplin protokol kesehatan baik selama rangkaian perjalanan maupun aktivitas selama liburan. ketidakdisiplinan itu dapat terlihat pada tradisi berkumpul untuk makan bersama dan menjalankan tradisi keagamaan.
Akhirnya, keteledoran itu turut meningkatkan peluang penularan virus tipe SARS-CoV-2, termasuk akibat meningkatnya aktivitas sosial di pusat perbelanjaan, tempat rekreasi maupun tempat publik tanpa adanya pengawasan protokol kesehatan.
“Berdasarkan hasil analisis data tersebut, saya meminta pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersikap siaga dalam menyongsong libur Natal dan tahun baru,” kata Wiku.
Discussion about this post