BNN: Banyak Sindikat Narkotika Internasional Masuk ke Indonesia Lewat Laut

JagatBisnis.com – Peredaran narkotika internasional di Indonesia makin marak. Sebanyak 80 persen peredarannya masuk melalui jalur laut. Hal itu terjadi karena wilayah Indonesia memiliki perairan yang luas. Sehingga jalur laut masih menjadi favorit para sindikat jaringan international untuk menyeludupkan narkotika ke Indonesia.

“Peredaran narkotika 80 persen memasuki wilayah Indonesia melalui jalur laut. Paling banyak itu dari pulau Sumatera, dari Aceh hingga ke Tanjung Balai, Asahan, kemudian lanjut ke pulau Kalimantan Utara,” kata Direktur Penindakan dan Pengejaran Deputi Bidang Pemberantasan BNN Brigjen Pol I Wayan Sugiri, Kamis (28/10/2021).

Meski begitu, Wayan mengatakan bukan tidak mungkin sindikat tersebut menyelundupkan narkotika melalui jalur darat dan udara. Seperti kejadian peredaran narkotika di Entikong, Kalimantan Barat yang terjadi pada 2003 lalu hingga bisa sampai ke Jakarta.

Baca Juga :   Razia Narkoba, Petugas Lapas Bangkinang Malah Menemukan Ini

“Saya mengetahui ada penyelundupan narkotika ke Entikong sejak tahun 2003 lalu. Saat itu, saya dinas di Polda metro, ekstasi masuk Entikong sampai ke Jakarta salah satunya ada yang lewat darat,” bebernya.

Baca Juga :   Polisi Amankan Artis Berinisial JS karena Narkoba

Dia menjelaskan, adapun lokasi yang rawan jadi pintu masuknya peredaran narkotika terutama sabu-sabu. Jalur itu di kenal dengan jalur Golden Triangle. Hingga saat ini jalur tersebut masih menjadi legenda sebagai jalur utama masuknya narkoba jenis shabu lewat jalur sungai Mekong yang membentang dari Kamboja, Thailand dan Myanmar
ke Indonesia.

“Lalu terdapat sungai yang dipakai jalur masuknya narkoba. Sehingga akan berakhir di Aceh, turun hingga nyampelah barang tersebut tersebar di Sumatera dan Jawa,” terangnya

Baca Juga :   Terkait Tewasnya Pengedar Narkoba, 6 Oknum Polisi Diperiksa Propam

Sedangkan untuk jalur narkotika lain dari international, seperti MDMA yang merupakan Narkotika, Psikotropika,dan Zat adiktif lainnya (NAPSA), biasanya berasal dari Eropa masuk melalui Sumatera. Sementara untuk narkotika jenis baru, NPS yang masuk ke Indonesia biasanya dikirim dari Cina.

“Ganja ketahui produksi lokal, dari Aceh menyebar sampai ke seluruh Indonesia,” tegasnya (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO