Menurutnya, sinergi ini nantinya akan melakukan kerja sama untuk menyusun kurikulum serta inventaris sumber daya dan fasilitas yang akan mendukung keberlangsungan program tersebut. Hal ini dilakukan untuk meperkuat langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam merealisasikan program edukasi yang terakreditasi.
“Karena program Link and Match ini merupakan salah satu kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan relevansi perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja, dunia usaha, dan khususnya dunia industri,” katanya yang juga Biofuel Commercial Senior Manager, Apical Group.
Dia menjelaskan, kegiatan APROBI di usahakan untuk selalu mengutamakan program pemerintah, terutama yang berhubungan dengan industri sawit. Pihaknya berharap, dengan diadakannya program Link and Match ini dapat semakin mendukung industri sawit.
“Sehingga dapat membuka kesempatan bagi para generasi muda di Indonesia untuk dapat memahami lebih lanjut mengenai pentingnya industri kelapa sawit dan keberlanjutannya,” tutup Jummy. (eva)
Discussion about this post