Selain itu, lanjutnya, Indonesia juga menggunakan instrumen kebijakan di sisi fiskal, seperti tax allowance, tax holiday dan skema insentif lainnya untuk memberikan dukungan yang lebih banyak pada proyek-proyek perubahan iklim, termasuk energi terbarukan.
“Kami juga dalam hal ini mengembangkan green bond (obligasi hijau) sebagai instrumen pembiayaan, baik yang diterbitkan secara global maupun domestik. Obligasi hijau global kami sejak 2018 hingga 2020 telah diterbitkan dengan jumlah total USD3,5 miliar dan obligasi hijau domestik ritel kami sebesar USD490 juta,” imbuhnya.
Menurutnyq, obligasi hijau ini membiayai 5 bidang, yaitu energi terbarukan, efisiensi energi, peningkatan ketahanan iklim untuk wilayah rentan serta menciptakan transportasi yang berkelanjutan, dan pengelolaan sampah. Dengan obligasi hijau ini, Indonesia mampu mengurangi 10,3 juta ton emisi gas rumah kaca setara CO2.
Discussion about this post