JagatBisnis.com – Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon (CO2) sesuai dengan Perjanjian Paris. Komposisinya sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan sebesar 41 persen dengan dukungan internasional. Namun, komitmen tersebut akan menelan biaya hingga USD 365 miliar dengan sumber daya sendiri serta USD479 miliar dengan dukungan internasional.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan untuk komitmen tersebut,
Indonesia mengembangkan kerangka keuangan berkelanjutan. Diantaranya melalui kebijakan fiskal, penerbitan instrumen pembiayaan hijau, menarik keterlibatan peran sektor privat, dan menjalin kerjasama dengan otoritas sektor keuangan.
”Pertama-tama, tentu saja kami menggunakan tools sendiri yaitu fiscal tools. Di mana, kami mengembangkan penandaan anggaran yang didedikasikan untuk iklim sebesar 4,1 persen dari pengeluaran kami terkait dengan perubahan iklim dan ini memenuhi 34 persen dari total pendanaan yang diperlukan,” katanya pada acara The Finance on Common Summit – High-Level Session seperti dikutip Kamis, (21/10/2021).
Discussion about this post