Berdasarkan Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC), karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya semakin berkontribusi pada pemanasan atmosfer. Sehingga es laut semakin menyusut, dengan membawa 15 luasan es laut terendah dalam catatan satelit.
“Dari laporan itu, hal yang lebih buruk, jumlah es Kutub Utara yang lebih tua dan lebih tebal akan bertahan setidaknya satu musim pencairan. Keadaan itu menjadikan es di Kutub Utara berada pada rekor terendah, sekitar seperempat dari total yang dicatat oleh survei satelit pertama 40 tahun lalu,” terang ilmuwan itu.
Dikatakan, penurunan lapisan es yang lebih dramatis memiliki efek melumpuhkan kehidupan hewan yang tinggal di atas atau di bawah, jaringan es yang bergeser, termasuk ganggang fotosintesis, krustasea kecil, ikan, anjing laut, narwhal, paus kepala busur, dan beruang kutub.
Discussion about this post