Usai Dipecat Firli Bahuri Cs, Kader NU Sang ‘Raja OTT’ Dagang dan Mengajar Mengaji di Pesantren

JagatBisnis.com – Harun Al Rasyid, merupakan salah satu dari 57 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) lalu dipecat lembaga antirasuah pimpinan Firli Bahuri pada Kamis (30/9/2021) lalu.

Mantan penyelidik utama KPK itu disebut kerap aktif melakukan operasi tangkap tangan (OTT) saat masih bekerja, bahkan saking gigihnya Cak Harun begitu panggilan akrabnya itu dijuluki dengan sebutan ‘Raja OTT’.

Cak Harun lahir dan besar di lingkungan pondok pesantren Nahdlatul Ulama di Madura, Jawa Timur. Hal itu yang kemudian mendorongnya mendirikan pesantren dari menyisihkan penghasilannya.

Baca Juga :   1 Oktober, 57 Pegawai Gagal TWK Akan Diberhentikan

Ponpes tersebut bernama Kiromim Baroroh Maiyyatullah, di Perum Bukit Kayumanis, Blok.O No.2, Kota Bogor, Kelurahan Kayumanis, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.

Kini Cak Harun mengisi hari-harinya dengan mengajar mengaji untuk anak-anak di kawasan Bogor dan berdagang.

Di bawa terik matahari, Cak Harun tampak terlihat sederhana mengenakan kaos oblong dan sarung sembari menata sejumlah barang dagangan di sepeda motor guna didistribusikan ke warung-warung untuk dijual.

Aktivitas pria yang juga seorang Doktor Hukum itu diceritakan oleh salah satu mantan penyelidik KPK lainnya yang juga dipecat, Aulia Postiera, melalui akun Twitter-nya @paijodirajo.

Baca Juga :   Terkait Kasus Tambang, Eks Mentan Amran Sulaiman Diperiksa KPK

“Harun adalah 1 dari 57 orang pegawai KPK yang dipecat dengan cara-cara jahat dan kotor oleh Pimpinan. Namun hal itu tidak menyurutkan Harun untuk tetap produktif,” tulis Aulia Postiera pada Rabu (13/10/2021).

Saat aktif sebagai penyelidik KPK, Cak Harun sangat sibuk dan produktif. Ia membagi waktunya untuk menyelidiki perkara, sebagai Pengurus Wadah Pegawai KPK, pengurus Masjid Al Ikhlas KPK, serta menjadi Imam shalat Isya.

Pria yang juga seorang penyelidik berprestasi dan menjadi panutan banyak juniornya di KPK itu juga aktif menulis buku, dan sudah diterbitkan berjudul Fikih Korupsi, serta Fikih Persaingan Usaha dan Moralitas Antikorupsi.

Baca Juga :   Eks Menteri KKP Dituntut Hukuman 5 Tahun Penjara

Pujian terhadap Cak Harun juga datang dari mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan. Cak Harun disebut Novel sebagai kader NU yang tangguh dan hebat.

“Dulu di tengah kesibukannya sebagai penyelidik, beliau mengurus pesantrennya dan membaktikan dirinya untuk mendidik santrinya. Salah satu kader NU yang tangguh dan hebat,” ujar Novel dalam akun medsosnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO