“Pendekatan yang kami gunakan berkiblat pondok pesantren. Ada kurikulum, ada pendampingan, dan ada capaian-capaian terencana lainnya”.
Pada sisi lain, Fajar SN selaku Pelaksana Nasional PMI Dompet Dhuafa, mengabarkan, PMI baru saja fokus berprogram melayani mualaf di Jakarta-Banten-Jawa Barat. Di luar itu baru bisa melayani mualaf di Alor (NTT), Manado (Sulut), dan Pekan Baru (Riau).
“Dompet Dhuafa mengajak semua pihak untuk terus peduli dan berbagi melayani mualaf. Zakat, infak, sedekah, dan wakaf, terbukti bisa menguatkan keimanan dan keislaman mualaf yang dibina,” pungkas Fajar.
Di hadapan 150-an peserta diklat se-Indonesia, Sekjen MUI turut memberi apresiasi tinggi kepada lembaga kemualafan yang terus intensif terhadap penanganan mualaf. Peserta diklat menyambut suka-cita atas apresiasi itu. .(srv)
Discussion about this post