Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman, turut menanggapi terkait keluhan atas kontainer ekspor tersebut. ”Permasalahan ini tidak bisa diselesaikan sendiri, namun membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Kita perlu kembangkan digitalisasi proses perizinan, keringanan biaya kepelabuhan, pengawasan harga dalam jangka panjang,” imbuhnya.
Selain itu di Semarang, Bea Cukai Tanjung Emas juga turut hadir dalam FGD untuk membahas krisis kontainer global dan kebijakan dibutuhkan untuk mendorong ekspor yang diadakan oleh Pemprov Jawa Tengah, Kamis (23/09). Pemprov Jateng akan mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan kelangkaan kontainer ini dan berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi bersama K/L lainnya seperti Kemenko Perekonomian, Kemendag, Kemenhub, Kemenkeu.
“Ini menjadi perhatian pemerintah untuk mengambil posisi termasuk keberpihakan kepada eksportir kecil. Selain itu, terkait kebijakan kepada eksportir UMKM, pemerintah berusaha akan mengambil langkah termasuk berdiskusi dengan Main Line Operator (MLO) untuk pengaturan tarif atas-bawah ocean freight cost serta mekanisme berupa insentif keringanan untuk UMKM,” ungkap Firman.
Discussion about this post