Di Afghanistan, Sekolah Sudah Dibuka Kembali Tanpa Adanya Murid Perempuan

Sekolah menengah biasanya untuk para siswa berusia antara 13 dan 18 tahun, dan sebagian besar digelar secara terpisah antara siswa perempuan dan lelaki. Foto: BBC Indonesia

JagatBisnis.com –  Taliban dikecualikan para anak didik wanita dari sekolah menengah di Afghanistan, dan cuma anak didik pria dan guru laki- laki yang diizinkan kembali ke ruang- ruang kategori.

Para anak didik wanita mengatakan pada BBC kalau mereka amat terserang karena tidak dapat kembali berpelajaran.

” Seluruhnya nampak amat hitam,” ucap salah- seorang siswi.

Para administratur Taliban- yang meregang kewenangan bulan lalu- mengatakan mereka tengah bertugas untuk mencapai ketetapan Mengenai perkara itu.

Baca Juga :   Tak Terima Kabul Diteror Bom, Joe Biden: Kami Akan Buru Anda!

Banyak yang takut akan kembalinya pemerintahan tahun 1990- an kala Taliban amat menghalangi hak- hak anak wanita dan kalangan wanita.

Di dasar rezim terkini mereka, para administratur Taliban mengatakan kalau wanita akan diizinkan untuk berlatih dan bertugas sesuai dengan pemahaman kelompok itu atas hukum Islam.

Tetapi para wanita yang bertugas telah diberitahu supaya bermukim di rumah hingga suasana keamanan pulih, dan para petempur Taliban memukuli para wanita yang menentang rezim sementara yang seluruhnya pria.

Baca Juga :   Tinggalkan Negerinya, Eks Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Minta Maaf

Pada hari Jumat, Taliban kayaknya telah menutup departemen hal wanita dan mengubahnya dengan sebuah unit yang sempat melempangkan ajaran agama yang kencang.

`Saya amat takut tentang era depan saya`

Sebuah statment yang dikeluarkan menjelang awal kembali sekolah di Afghanistan pada hari Sabtu( 18 atau 09), mengatakan:” Seluruh guru laki- laki dan anak didik pria wajib tiba ke sekolahnya masing- masing.”

Baca Juga :   Taliban Hanya Terbitkan 6000 Paspor per Hari, Warga Afghanistan Berebut

Sekolah menengah biasanya untuk para anak didik berumur antara 13 dan 18 tahun, dan beberapa besar digelar dengan cara terpisah antara anak didik wanita dan pria.

Ahli ucapan Taliban, Zabihullah Mujahid, belum lama diambil Kantor Informasi Afghanistan, Bakhtar, mengatakan kalau sekolah untuk wanita akan segera dibuka.(pia)

MIXADVERT JASAPRO