Apoteker Didorong Tak Gagap Teknologi Saat Hadapi Pandemi

Ilustrasi vitamin/obat.

JagatBisnis.com –   Pemakaian teknologi informasi diharapkan jadi salah satu solusi dalam menanggapi tantangan ditengah endemi COVID- 19 saat ini ini. Penguasa senantiasa mendukung usaha eksploitasi teknologi dalam bumi kesehatan, salah satunya mencetak Permenkes hal eksploitasi teknologi komunikasi dan informasi terkait pelayanan kesehatan.

” Departemen Kesehatan amat mengapresiasi tahap IAI dalam menyelenggarakan pertemuan objektif ini sebagai usaha memajukan dan mentransformasikan praktek kefarmasian. Kita berambisi perihal ini dapat jadi momentum untuk apoteker untuk tingkatkan pelayanan kesehatan, paling utama usaha penyelesaian endemi COVID- 9 saat ini, termasuk eksploitasi teknologi informasi dalam pelayanan kefarmasian,” ucap Wamenkes Dante Saksono Harbuwono, saat membuka Rakernas dan PIT Jalinan Apoteker Indonesia, Kamis, 26 Agustus 2021 dengan cara virtual.

Rakernas dan PIT IAI 2021 diselenggarakan pada 23- 28 Agustus dengan cara virtual. Digelar atas kerjasama Pengasuh Pusat Jalinan Apoteker Indonesia dan Pengasuh Wilayah IAI Kalimantan Timur. Diiringi oleh hampir 4000 apoteker dari semua Indonesia, kali ini mengangkut tema‘ The Opportunities of Pharmacists’ Digital Services in Pandemic Recovery’.

Baca Juga :   Waspada! Batuk Biasa dan Covid-19 Tak Bisa Dibedakan

Lebih lanjut Dante mengatakan, apoteker sebagai salah satu daya kesehatan yang melayani warga dengan cara langsung, diharapkan bisa beradaptasi untuk menerapkan teknologi komunikasi dan informasi dengan cara menyeluruh dan holistik.

Dalam peluang itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pula menyampaikan perkataan aman atas diselenggarakannya Rakernas dan PIT IAI. Menkes Budi Gunadi menginginkan kedudukan lebih besar dari apoteker untuk mengatasi endemi COVID- 19.

Penghargaan yang serupa diserahkan oleh Kepala BPOM Penny K Lukito dan Gubernur Kaltim, Dokter H Ihsan Noor, MSi yang pula muncul memberikan sambutan.

Baca Juga :   Usai 35 Tahun, Kepadatan Tulang Berkurang 0,5 Persen per Tahun

” Digitalisasi amat berarti dalam usaha memberikan pelayanan kefarmasian, bagus saat ini ataupun di era depan,” tutur Penny.

Sementara Pimpinan Biasa PP IAI, apt Drs nurul Falah Eddy Pariang mengatakan, tema yang didapat kali ini amat kekinian, faktual dan up todate untuk diulas, supaya apoteker tidak gelagapan dan gugup mengalami teknologi digital di bidang kesehatan, kuncinya dalam aplikasi kefarmasian di semua pharmaceutical sites mulai pabrik farmasi, penyaluran farmasi dan pelayanan kefarmasian.

Saat ini, teknologi informasi sedemikian itu ampuh berevolusi dan digitalisasi jadi anak kandungnya, bumi kesehatan termasuk kefarmasian, bahkan semua pandangan kehidupan mengalami kondisi yang penuh luapan( volatility), ketidakpastian( uncertainty), situasinya jadi lingkungan dan kompleks( complexity) dan serba tidak jelas( ambiguity), yang jika disingkat jadi VUCA.

Baca Juga :   Tips Mudah “Nge-gym” di Masa Pandemi

” Kebayang kan, kalau bumi kefarmasiaan pula tidak bebas dari VUCA. Alhasil jika aplikasi kefarmasian yang kita jalani masih dengan cara konvensional, hingga bukan tidak mungkin jika di era yang tidak sangat lama ke depan jadi using bin tunggang langgang,” kata Nurul Falah.

Melalui Rakernas dan PIT Virutal 2021 ini, Jalinan Apoteker Indonesia untuk berulang kalinya berusaha menganalisa, menaikkan wawasan, tingkatkan kompetensi digital supaya pekerjaan apoteker terus menjadi digandrungi warga dan berkontribusi besar, ialah khasiatnya dialami oleh negeri dan bangsa.

” Pendek cakap, apoteker wajib berkawan bersahabat dengan wilayah digital,” jelas Nurul.(pia)

MIXADVERT JASAPRO