Kado Manis Polda Metro Jaya di HUT RI Ke-76 Berikan Vaksinasi Merdeka untuk Indonesia

Ilustrasi vaksinasi COVID-19

JagatBisnis.com –  Tiga laki- laki bergegas mengarah SMP Negara 48 di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tahap mereka tak mundur walaupun diadang hujan. Aksi kaki dipercepat supaya segera hingga di tempat.

Datang di posisi tepat jam 13. 30 Wib, mereka bertemu seorang perempuan berkerudung di pintu gapura sekolah. Seraya menenteng Kartu Tanda Penduduk( KTP), satu dari 3 laki- laki itu menanya.” Masih dapat vaksin kan betul mbak?” ucapnya.

Betul, mereka tiba untuk menjajaki vaksinasi COVID- 19. Sekolah itu jadi satu dari ratusan kedai Vaksinasi Merdeka yang dinobatkan Kepolisian Wilayah Kota besar Jakarta Raya.

Ketiga pria itu lalu masuk ke dalam sekolah. Karena hari sudah siang ditambah turun hujan, mereka leluasa melenggang. Mereka tak butuh berbaris untuk divaksin.

Dengan napas masih terengah- engah, mereka masuk ke ruang registrasi. Cara registrasi berjalan pendek. Mereka setelah itu menempuh skrining, mulai dari kegelisahan darah sampai ditanya pertanyaan riwayat penyakit.

Baca Juga :   Alumni Sekolah Islam Al-Azhar Gelar Vaksinasi Covid -19 untuk Para Guru-guru Al-Azhar Se Jabodetabek

Setelah beres, ketiganya pindah ke ruang penyuntikan yang terletak di sisi ruang registrasi. Cara penyuntikan pula tak makan durasi. Karena, vaksinator di situ tak cuma seorang. Pada Kamis, 5 Agustus 2021 siang itu, nampak masih terdapat 3 vaksinator stand by di posisi. Sejurus setelah itu, ketiga laki- laki itu disuntik vaksin COVID- 19.

Berlainan dengan 3 laki- laki itu. Seorang nenek di Bekasi tak dapat mengarah kedai Vaksinasi Merdeka di kantor Dusun Segaramakmur, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, seorang diri.

Emah, julukan nenek itu. Walaupun posisi kedai Vaksinasi Merdeka telah dibentuk sedekat mungkin dengan masyarakat, ia tak dapat ke situ. Karena, kaki wanita 78 tahun itu tak lagi sanggup berjalan jauh.

Baca Juga :   Ini Penjelasan Satgas Soal Izin Penggunaan Vaksin Sinovac

Nenek Emah bermukim di Desa Tanah Mampu, RT 02 RW 14. Tiap hari, ia cuma bermukim dengan cucunya yang berumur 13 tahun. Sejatinya, ia masih memiliki anak yang bermukim di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat. Tetapi, buah hatinya cuma sesekali menjenguk dan memberikan uang kantong. Selebihnya, nenek Emah hidup tergantung dengan orang sebelah.

Walaupun mengalami hambatan pada kakinya, keinginan nenek Emah untuk divaksin amat kokoh. Hasrat nenek Emah yang keukeuh untuk divaksin tetapi tidak dapat ke posisi, akhirnya hingga ke kuping Kapolsek Tarumajaya Berhasil, Ajun Komisaris Polisi Edy Suprayitno.

AKP Edy menghadiri kediaman nenek Emah.” Nenek Emah bermukim cuma dengan cucunya yang masih sekolah kategori 6 SD. Kakinya( Nenek Emah) enggak kokoh jalur jauh karena sudah sepuh,” tutur Edy.

Baca Juga :   Dua Menteri Jokowi Bakal Saksikan 100 Kiai NU Divaksin AstraZeneca

Ia lalu menggendong nenek Emah dari rumah mengarah alat transportasi operasional polsek. Nenek itu lalu dibawa ke posisi vaksinasi. Datang di situ, AKP Edy kembali menggendong si nenek sampai ke zona penyuntikan.

Nenek Emah langsung diperiksa kesehatannya mulai dari kegelisahan darah, cek temperatur badan dan serupanya. Pada cek kegelisahan darah awal, tim skrining kesehatan menyarankan

ia istirahat sejenak sembari diserahkan santapan dan minuman. Sekitar 20 menit setelah itu, nenek Emah kembali diperiksa lagi kegelisahan darahnya. Hasil skrining kesehatan membuktikan kalau ia dalam kondisi segar dan layak divaksin.

Pascaproses skrining kesehatan, nenek Emah langsung mengarah meja vaksinator. Perempuan kelahiran tahun 1943 itu nampak hening kala jarum bermuatan vaksin disuntikkan ke tangan kirinya. Akhirnya, nenek Emah sukses menyambut vaksin takaran awal pada hari itu, 5 Agustus 2021.(pia)

MIXADVERT JASAPRO