Jadi Roda Ekonomi di Tengah PPKM, Pasar Induk Buah dan Sayur Jatiuwung Terapkan Prokes Ketat

JagatBisnis.com – Walikota Tangerang Arief Wismansyah meresmikan Pasar Induk Buah dan Sayur Jatiuwung Tangerang pada 31 Juli 2021 lalu. Pasar induk tersebut digadang-gadang menjadi pasar induk terbesar se-Provinsi Banten, dan mampu menyuplai pasar tradisional di Banten hingga Jakarta dan Jawa Barat.

Kepala Pasar Induk Jatiuwung, Kasio menjelaskan, pasar yang menyediakan semua kebutuhan pokok itu berdiri di atas tanah seluas 4,3 hektar yang terbagi dalam 9 blok khusus pedagang.

Empat blok untuk pedagang buah, empat bagi pedagang sayuran, dan satu blok disediakan untuk lapak pedagang yang menjual dagangannya secara eceran. Sementara area parkirnya total seluas 6.000 meter persegi.

Baca Juga :   Target Penyaluran KUR Tahun ini Ada Potensi Ditambah Menjadi Rp285 Triliun

Menurut Kasio, pasar induk itu mampu melayani dan menyediakan pasokan untuk sekitar 160 pasar tradisional di seluruh wilayah Banten, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, hingga Jawa Barat.

“Pasar ini melayani 130 pasar tradisional yang tersebar di seluruh wilayah Banten. Bahkan para pedagang pasar di daerah Jakarta Barat seperti Cengkareng, Jakarta Selatan yaitu Kebayoran dan Bogor yakni Parung Panjang, juga datang ke sini untuk belanja kebutuhan mereka,” katanya saat ditemui di Pasar Induk Jatiuwung, Tangerang, Kamis (5/8/2021).

Baca Juga :   Produk UMKM Harus Lebih Ramah Lingkungan

Setiap blok, sambung Kasio, memiliki kapasitasnya 186 hingga 286 lapak penjual. Sehingga, seluruh blok di pasar ini mampu menampung 1.344 lapak pedagang.

Baru sepekan beroperasi, antusias masyarakat untuk belanja ke Pasar Induk Jatiuwung begitu besar. Hal itu membuat pengiriman komoditi dari berbagai wilayah Indonesia semakin banyak.

“Fokus pasar induk ini yaitu komoditi buah-buahan dan sayuran. Sehingga, penyuplai barang yang datang ke sini dari seluruh penjuru Indonesia. Antara lain yaitu Aceh, Medan, Lampung, Sulawesi, Mataram, dan hampir seluruh penyuplai dari wilayah Jawa juga datang kesini,” ungkap Kasio.

Baca Juga :   Kolaborasi JXB, Janji Jiwa dan UMKM Inisiasi Gerakan Traktir Nakes

Sejak hari pertama pasar dibuka, jumlah pedagang yang mendaftarkan diri untuk membuka lapak terus meningkat. Dari total 1.344 lapak yang tersedia, sudah 90 persen terisi.

Meski roda perekonomian terus bergeliat, manajemen Pasar Induk Jatiuwung tetap memperhatikan Protokol Kesehatan. Baik pedagang maupun pembeli harus mengenakan masker bila masuk area pasar.

Manajemen Pasar Induk Jatiuwung juga gencar melakukan vaksinasi terhadap pedagang dan warga sekitar. Terbukti dari vaksinasi yang dilakukan saat pembukaan yang juga dihadiri oleh Walikota Arief Wismansyah.(hab)

MIXADVERT JASAPRO