Menurut dia, semasa hidupnya, KH. Amin terus mengembangkan pesantren dengan menjalin kemitraan dengan instansi dalam dan luar negeri. Dari sosok beliau juga, dirinya belajar tentang filosofi pohon pisang.
“Pohon pisang itu punya banyak nilai tambah dan filosofis. Belajar dari pohon pisang, tumbuhan itu tidak akan maksimal dampaknya jika hanya tumbuh di satu tempat,” tegasnya.
Dia menambahkan, tunas-tunas pohon pisang yang bermunculan di sekitar induknya, kalau dipisahkan dan ditanam kembali di tempat lain, akan tumbuh menjadi pohon-pohon pisang baru. Sehingga bermanfaat bagi lingkungan sekelilingnya. (eva)
Discussion about this post