BMKG: Hujan pada Musim Kemarau karena Gangguan Atmosfer

JagatBisnis.com –  Badan Meteriologi, Ilmu cuaca dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, melaporkan keseriusan hujan kerap terjadi pada saat masa gersang diakibatkan anomali ataupun kendala kepada suasana Alam.

” Hujan yang terjadi belum lama terakhir bahkan masih berjalan sampai hari ini ialah sebuah anomali ataupun ada sesuatu kendala dalam gairah suasana di mana ada kedudukan interaksi antara lautan dan suasana,” ucap prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Esti Kristantri, Sabtu, 10 Juli 2021.

Beliau menjelaskan, sebagian kendala suasana yang terpantau ialah ada pertemuan massa udara( konvergensi) yang sanggup tingkatkan dan mendukung aktivitas perkembangan awan awan konvektif yang berpotensi memunculkan hujan rimbun.

Baca Juga :   Warga di NTT Diminta Waspada Hujan Petir Selama Tiga Hari

Tidak hanya itu, terdapatnya faktor lain berbentuk temperatur wajah laut paling utama di perairan Antara Makassar bagian Selatan dan sekelilingnya yang lumayan hangat yang akan berkontribusi dalam percepatan perkembangan awan awan hujan.

” Butuh jadi atensi, kalau, masa gersang bukan berarti tidak terdapat hujan, ada hujan tetapi intensitasnya menurun,” ucap Esti.

Menjawab persoalan kenapa dapat terjadi hujan rimbun sampai menyebabkan banjir pada 4 wilayah semacam Kabupaten Sinjai, Bulukumba, Bantaeng dan Jeneponto, tutur ia, semacam dipaparkan kalau ada faktor pengganggunya di atmosfer

” Situasi semacam ini biasanya tidak berjalan lama, terkait kejadian yang mengusik suasana ini seberapa lama akan lenyap. Dan biasanya 3 hari ataupun sangat lama seminggu sudah kembali wajar,” tuturnya menjelaskan.

Baca Juga :   BMKG Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem saat Pancaroba

Berdasarkan perkiraan penumpukan curah hujan bertepatan pada 9- 14 Juli 2021 dari BMKG, beberapa wilayah di Sulsel masih berpotensi hujan sedang sampai rimbun. Tidak hanya itu, wilayah lain di Pulau Sulawesi semacam Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara pula diprediksi akan mengalami kejadian yang serupa sampai 5 hari ke depan.

Berdasarkan hasil monitoring prediksi cuaca dari BMKG itu, pengelola kebijaksanaan di wilayah diharapkan bisa mengutip kebijaksanaan yang dianggap butuh dalam bagan kenaikan kapasitas, kesiapsiagaan dan menyiapkan mitigasi musibah.

Baca Juga :   BMKG Diteksi Terjadi 115 Gempa di Sumut-Aceh

Warga pula diimbau untuk cermas kepada kemampuan ancaman hidrometeorologi, semacam banjir, tanah longsor ataupun angin cepat.

Keseriusan hujan kerap kali turun hampir setiap hari dengan keseriusan bermacam- macam, enteng, sedang sampai besar pada beberapa wilayah di Sulawesi Selatan. Akibatnya, 4 kabupaten bersebelahan masing- masing, Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai mengalami banjir karena debit air bengawan meluap ke dataran.

Ribuan rumah, sarana kantor penguasa, tanah ladang dan persawahan, dan alat transportasi sampai binatang peliharaan turut terdampak atas peristiwa banjir itu terjadi pada Kamis, 8 Juli 2021 sampai Jumat, 9 Juli 2021 di 4 kabupaten setempat.(ser)

MIXADVERT JASAPRO