Hari Janda Internasional pertama dirayakan pada 2005 dan diluncurkan oleh Lord Loomba dan Cherie Blair, presiden yayasan tersebut. Hari itu secara resmi diadopsi sebagai Hari Janda Internasional oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Setelah Hari Janda Internasional keenam, acara diadakan di negara lain seperti Sri Lanka, Amerika Serikat, Inggris, Nepal, Suriah, Kenya, India, dan Bangladesh.
Hari Janda Internasional diharapkan dapat memberikan kesempatan para janda beraksi, guna mencapai hak dan pengakuan penuh mereka di sosial, demikian disebutkan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Perayaan ini juga berbicara tentang memberikan para janda informasi tentang akses yang adil dalam urusan warisan, tanah, dan sumber daya produktif mereka, pensiun dan perlindungan sosial yang tidak didasarkan pada status perkawinan saja, dan pekerjaan yang layak dan upah yang sama.
Discussion about this post