Grab Hadirkan Inisiatif Baru Carbon Offsetting

JagatBisnis.com – Grab mengumumkan serangkaian inisiatif baru yang memperkuat komitmennya dalam mengurangi carbon offsetting dan meminimalisir jejak lingkungan. Para pengguna Grab akan segera mampu mengurangi jejak karbonnya ketika berkendara dengan Grab melalui fitur carbon offset dalam aplikasinya.

Carbon offset adalah skema menukar emisi karbon yang kita keluarkan dengan mendukung upaya merestorasi lingkungan, misalnya dengan memberikan sumbangan untuk menanam pohon.

Group Head of Marketing and Sustainability Grab Cheryl Goh menyampaikan, fitur carbon offset baru dari Grab yang diluncurkan di Indonesia, Malaysia dan Thailand pada bulan Juli sebelum dirilis di negara lainnya, akan memberikan kesempatan pada konsumen untuk dapat membeli carbon offset dengan mudah seharga US$ 0,10 per perjalanan. Jumlah ini juga akan disalurkan untuk kegiatan reforestasi dan proyek konservasi yang dikelola oleh organisasi non-pemerintah lokal.

Baca Juga :   Kenaikan Tarif Ojol Diundur Lagi, Jadi 11 September 2022

Pohon tersebut akan ditanam di hutan GrabForGood di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam melalui para organisasi mitra. Hutan GrabForGood merupakan kawasan khusus yang diperuntukan untuk inisiatif penanaman pohon dari Grab di bawah program carbon offset.

“Fitur carbon offset baru kami merupakan langkah penting lainnya dalam mengurangi jejak karbon, sekaligus berkontribusi terhadap proyek pelestarian lingkungan yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Cheryl Goh dalam keterangan resminya, Selasa (22/6/2021).

Grab juga mengumumkan perluasan kerjasamanya bersama Hyundai Motor Group untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Asia Tenggara. Dua mitra ini akan meluncurkan program percobaan barunya di Singapura, Indonesia dan Vietnam berfokus pada mengatasi hambatan saat ini terkait total biaya kepemilikan kendaran listrik.

Baca Juga :   Mastercard dan Grab Kerja sama Tingkatkan Inklusi Digital dan Keuangan di kawasan Asia Tenggara.

Program percobaan ini akan menguji model bisnis kendaraan listrik baru seperti pengaturan leasing penyedia baterai dan mobil, dan opsi pembiayaan kendaraan listrik yang disesuaikan dengan mitra pengemudi dan pengantaran Grab.

Grab dan Hyundai juga akan melakukan studi kelayakan mendalam tentang kesenjangan dan hambatan dari proses kepemilikan dan adopsi kendaraan listrik yang lebih luas, serta mengembangkan peta jalan bersama untuk menjadikan electric vehicle (EV) sebagai pilihan yang lebih memungkinkan untuk layanan mobilitas dan pengantaran on-demand.

“Meskipun kendaraan listrik ini relatif baru di Asia Tenggara, Grab berencana untuk mengambil peran penting dalam bekerja sama dengan mitra dan pemerintah guna mempercepat adopsi kendaraan listrik ini melalui uji coba berbasis data,” kata Group Managing Director of Operations Grab Russell Cohen.

Baca Juga :   Grab dan BRI Ventures Luncurkan Grab Ventures Velocity Batch 4 X Sembrani Wira

Inisiatif-inisiatif baru ini dan dampak dari program-program terkini juga disoroti dalam laporan Environment, Social and Governance (ESG) pertama Grab yang dirilis hari ini. Laporan ini mencakup topik bahasan utama yang sesuai dengan standar global reporting initiative (GRI), seperti dampak sosial ekonomi, keanekaragaman dan inklusi, emisi gas rumah kaca, dan keamanan platform.

“Kondisi bisnis kami secara intrinsik juga berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dan perlindungan lingkungan. Agar bisnis kami dapat tumbuh dan berhasil dalam jangka panjang, kami harus terus membangun komunitas yang berkembang di mana mitra kami memiliki peluang pendapatan yang berkelanjutan, sembari mampu melindungi lingkungan untuk generasi masa depan,” kata Group Chief Executive Officer and Co-Founder Grab Anthony Tan.(HAB)

MIXADVERT JASAPRO