” SOP yang tidak dilakukan awal ia tidak melaporkan pada pimpinan kepala engineering. Lalu yang kedua dalam sistem itu sepatutnya dilakukan off ataupun sistem buku petunjuk. Tetapi itu tidak dilakukan buku petunjuk. Dilakukan dengan cara auto. Yang itu dapat berdampak parah atas peristiwa itu,” ucap Tinton.
Tinton mengatakan, hingga saat ini polisi masih melakukan penajaman dan belum melakukan kesimpulan. Tetapi hasil pengecekan dini mungkin besar merupakan faktor kelengahan ataupun human error yang dilakukan oleh korban.
” Mungkin besar merupakan human error. Peruntukan lift itu misalnya dalam koreksi wajib di switch off. Terdapat sistemnya yang namanya auto dan buku petunjuk. Alhasil dari auto dan buku petunjuk seperti itu bila terdapat koreksi lift itu tidak akan beranjak. Jika ia auto, ia akan beranjak pada tingkat terdekat,” tutur Tinton.(ser)
Discussion about this post