WCO juga memberikan kesempatan pada peserta workshop untuk menyampaikan pengalamannya dalam menggunakan sistem Data Analytic, antara lain Jepang, China, Hong Kong, Australia, serta Indonesia. Dalam kesempatan ini Indonesia, diwakili oleh Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Agus Sudarmadi, dalam melakukan sharing session atas kebijakan yang dimiliki Bea Cukai dengan judul “Implementation of Data Mining on Import Declaration Risk Management”. Agus Sudarmadi menjelaskan “Data Analytic Project pada DJBC yang telah dikembangkan antara lain trade circumvention graph analytics, export import data analytics, self-service analytics, price recommendation data analytics, HS Classification dengan menggunakan Artificial Intelligence,” ungkapnya. Penggunaan sistem tersebut bermanfaat dalam meningkatkan standar pengawasan sehingga tidak mengganggu pelayanan Bea Cukai serta mengoptimalkan penerimaan negara.
Discussion about this post