Dalam membuat pupuk kompos, kotoran domba diolah dengan bahan-bahan organik, serta dipercepat melalui berbagai mikroba dalam lingkungan yang hangat, lembap, dan bersifat aerobik. Sedangkan untuk bahan bakunya, terdiri dari kotoran domba, kapur pertanian, arang sekam, molasses, dan Effective Microorganism 4 (EM4).
Kemudian dihaluskan menggunakan mesin chopper setelah menjadi kompos, guna mendapatkan keseragaman ukuran produk. Usaha itu pun berdampak positif pada pupuk yang dihasilkan. Terbukti, pada Maret 2021, Kelompok Peternak Sauyunan di Balai Ternak Garut telah menghasilkan 800 kilogram pupuk kompos untuk dijual kembali.
Pada kesempatan terpisah, Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, M.A, mengatakan hasil positif yang diraih peternak mustahik merupakan buah dari kerja keras dan keuletan dalam menjalankan usaha. Menurut Saidah, para peternak berhasil memanfaatkan kotoran hewan yang jika dibiarkan akan mencemari lingkungan, mengotori kandang, dan mengganggu kesehatan ternak.
Discussion about this post