Ranto mengatakan menempuh aksinya, BS memanggil satu persatu korban dengan cara bergantian ke ruangan kerjanya, ke rumahnya sampai ke penginapan. Para korban disungguhi film porno sampai menyampaikan sabda Tuhan pada korban.
” Di penginapan itu, korban dimohon melakukan oral seks,” tutur Rinto.
Setelah itu, beliau menemani orang berumur korban membuat informasi ke Polda Sumut, Kamis 1 April 2021. Sampai saat ini, Ranto berterus terang BS belum pula diringkus aparat kepolisian. Perihal ini, amat beresiko untuk para korban yang lain esoknya.
” Jika tersangka pelaku sudah diproses hukum, supaya korban yang lain berani berbicara, jangan hingga terdapat korban lain lagi pada waktu yang akan tiba.” jelas Ranto.
Ranto pula mencintai tindakan dari seorang Kepsek melakukan aksi amoral itu. Karena, sekolah ialah salah satu tempat yang nyaman untuk kanak- kanak dari tindakan kesalahan. Karena, korban pada umumnya berumur 11 dan 12 tahun. Yang masih bersandar dibangku sekolah kategori 4 dan 5.
Discussion about this post