<strong>JagatBisnis.com - </strong>Warga wajib liabel kepada area sekitar masing- masing untuk menghindari terorisme. Karena, warga lah yang sangat mengenali situasi di area. " Pencegahan yang utama jika dilakukan oleh warga. Tidak mungkin cuma memberikan pada petugas keamanan, karena sasarannya merupakan warga dan terjadi di area warga," tutur pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta pada reporter. Tetapi, tutur Stanislaus, pencegahan bukan berarti ikut serta dalam aksi penindakan. Warga butuh dibekali dengan keahlian untuk penemuan dini dan daya tahan pandangan hidup. " Alhasil kala terdapat paparan ataupun doktrinasi mengerti radikal warga tidak terbawa- bawa. Sekalian dapat berkoordinasi dengan petugas keamanan untuk penindakan lebih lanjut," ucapnya. Sedangkan tahap yang dapat dilakukan saat ini, bagi ia, penguasa bersama- sama dengan figur agama dengan cara akur melaporkan kalau mengerti radikal yang membetulkan terorisme merupakan salah. Radikalisme bukan anutan agama dan melanggar hukum. Setelah akur radikalisme dan terorisme merupakan kompetitor bersama, hingga warga dibekali dengan keahlian untuk penemuan dini mengerti radikalisme dan terorisme." Alhasil jadi liabel jika terdapat anggota keluarga ataupun warga sekitar yang memiliki pandangan hidup itu," tuturnya. Bagi ia, bentrokan sosial dapat dijauhi jika memang penguasa, figur agama, dan warga sudah akur kalau anutan radikalisme terorisme berlawanan dengan agama. " Jika ini lalu digaungkan hingga warga akan mengerti dan siuman dan tidak akan menjajaki dan mendukung kelompok itu," imbuhnya. Stanislaus menamakan warga butuh membuat pencari sosial." Untuk membenarkan keluarga dan lingkungannya tidak terhampar mengerti radikal yang membidik pada terorisme," pungkasnya. Densus 88 Polri membekuk lumayan banyak tersangka teroris di sebagian wilayah. Tersangka teroris diketahui bermukim di kawasan pemukiman. Warga kerap tidak mengenali ternyata tetangganya diduga terkait aksi terorisme. (ser)
Discussion about this post