“Jadi tetap untuk suplainya ada di holding farmasi, tetapi proses registrasi korporasi terkait jumlah keluarga karyawan itu sama Kadin dan data tersebut diserahkan kepada Kementerian Kesehatan untuk nanti diberikan kepada Bio Farma,” ucapnya.
Lebih lanjut Honesti mengatakan, untuk proses vaksinasi Gotong Royong ini, Bio Farma akan kerja sama dengan fasilitas kesehatan (faskes) swasta di seluruh Indonesia. Pasalnya, korporasi yang mendaftarkan karyawan tersebar di seluruh Indonesia.
Honesti menyebutkan, pada tahap pertama, ada 7,5 juta karyawan dan keluarganya yang sudah didaftarkan oleh korporasi ke Kadin, sehingga jika diasumsikan satu orang dua dosis, maka 15 juta dosis harus disiapkan untuk suplai vaksin Gotong Royong.
“Kami yakin angka ini masih bertambah, karena masih dibuka registrasi gelombang kedua. Kita menunggu total berapa perusahaan yang mendaftarkan ke Kadin,” tutupnya.(HAB)
Discussion about this post