4 Vaksin untuk Program Mandiri COVID-19 Dikaji

Ilustrasi penyuntikan Vaksin COVID-19

JagatBisnis.com –  Badan Pengawas Obat dan Santapan( BPOM) RI tengah menilai 4 jenis vaksin COVID- 19 untuk konsumsi program mandiri ataupun Vaksinasi Memikul Royong. Keempatnya dibedakan dengan jenis vaksin dalam program vaksinasi nasional.

Terdapat juga 4 jenis vaksin itu dibesarkan di 4 negeri berlainan. Perihal itu dikatakan oleh Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito dalam rapat kegiatan bersama Komisi IX DPR, Senin, 15 Maret 2021.

” Sedang dalam cara merupakan vaksin AstraZeneca Jerman yang dibuat di Thailand, Sinopharm( Cina), Sputnik V( Rusia) dan Novavax( Amerika Sindikat),” tutur Penny.

Baca Juga :   HPN 2021: 17.800 Wartawan Dapat Prioritas Vaksinasi Covid-19

Analisis BPOM dimulai dari cara penjagaan kencang kepada persetujuan percobaan klinik. Dilanjutkan dengan ulasan informasi percobaan klinis yang telah terkumpul untuk mendukung fakta terdapatnya manfaat vaksin, sampai terakhir pada penilaian kualitas.

” Pengawasan keamanan produk dan kualitas dilakukan BPOM sampai post market( setelah disuntikkan) dengan edukasi teknis di dinas, sarana instalasi farmasi pula, puskesmas pula. Penjagaan kualitas pula pengiriman vaksin dalam cycle penuhi cold chain,” ucap Penny.

Baca Juga :   Hari Ini, Ada Vaksinasi Gratis di 4 Stasiun KRL

Pengawasan kualitas dimulai dengan publikasi lot luncurkan dan dan sampling berplatform resiko dari rute penyaluran. Dan penjagaan kepada dampak sisi sesudah pengimunan yang akan ditinjau.

” Ada kemampuan sesudah pengimunan kegiatan serupa dengan HIPPI dan surveillance terdapat peristiwa sungguh- sungguh usai vaksin akan dilakukan analitis lebih jauh. Hingga hari ini belum terjadi,” tuturnya.

Tidak hanya keempat vaksin tadi, terdapat mungkin pemakaian vaksin Moderna asal Amerika, tetapi masih belum terdapat kejelasan. Sebelumnya, BPOM telah memberikan permisi pemakaian gawat ataupun emergency use authorization( EUA) kepada 3 jenis vaksin antara lain vaksin Sinovac dari Cina, vaksin Sinovac yang dibesarkan Bio Farma, dan vaksin AstraZeneca dari Eropa.

Baca Juga :   Kemenkes Siapkan 60 Juta Dosis Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Pihak Departemen Kesehatan RI menerangkan konsumsi ketiga vaksin itu cuma untuk program vaksinasi nasional. Supaya tak menganggu jalannya program itu, penguasa telah meresmikan program mandiri dengan julukan Vaksinasi Memikul Royong, di mana jenis vaksinnya wajib berlainan. (ser)

MIXADVERT JASAPRO