Pandemi Membuat Masyarakat Lebih Peduli Kebersihan

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin

JagatBisnis.com  – Tak terasa pandemi Covid-19 sudah setahun melanda Indonesia. Sehingga dampak pandemi ini membawa perubahan perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kebersihan. Mulai dari rajin mencuci tangan dengan sabun hingga membuang sampah pada tempatnya secara masif terjadi di masyarakat. Perubahan perilaku tersebut merupakan respon masyarakat untuk bisa survive di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Sejak pandemi sebelumnya, setiap orang akan selalu beradaptasi dengan pola perilaku baru. Setiap orang akan lebih peduli terhadap kebersihan untuk kesehatan. Sehingga orang tersebut tidak terinfeksi oleh pandemi itu,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menjadi keynote speech Webinar yang digelar RS Premier Bintaro bertema “One Year Living With Covid-19, What’s Next”, Minggu (14/3/2021).

Dia mengakui, perubahan perilaku yang dilakukan masyarakat yang lebih peduli terhadap kesehatan memang terlihat sepele. Namun, bisa menghasilkan perubahan yang cukup besar terhadap kesehatan masyarakat. Karena perubahan perilaku tersebut memang harus diciptakan oleh masyarakat itu sendiri yang memiliki kesadaran untuk berubah agar tetap sehat.

Baca Juga :   AS Dituding Mendanai Penelitian Virus Berbahaya di Wuhan

“Setiap pandemi yang terjadi, tidak akan berakhir dalam 1 atau 2 tahun. Biasanya pandemi terjadi bertahun-tahun dan setiap pandemi mengharuskan orang untuk mengubah perilakunya. Perubahan perilaku ini sifatnya harus permanen, tidak hanya dilakukan saat terjadi pandemi,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, sebenarnya rumus untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini, sederhana. Yaitu, dengan mengurangi laju penularan. Apabila kasus Covid-19 dapat ditekan, maka rumah sakit tak akan penuh dan terbebani. Disamping itu, pemerintah juga dapat mempersiapkan program vaksinasi Covid-19.

Baca Juga :   Waspada Gejala COVID-19 Varian Delta

“Jadi, jangan sampai yang tertular itu lebih tinggi dari kapasitas pelayanan kesehatan yang ada. Makanya, jika ada yang terinveksi harus dengan cepat teridentifikasi, lalu diisolasi supaya tidak menular. Sehingga laju penularan bisa dengan cepat menurun dibawah kapasitas layanan kesehatan yang ada,” ulasnya.

Menurutnya, orang yang teridentifikasi terinfeksi Corona harus langsung diobati agar tidak menular. Sayangnya, Covid-19 ini justru banyak yang tertular dan banyak yang lebih parah. Hal itu terjadi, ketika ada kasus positif justru terlambat ditangani dan menulari orang lain yang jumlah lebih banyak. Apalagi, jika kondisi seseorang rentan maka kondisi dalam 14 hari itu bisa sangat menderita.

Baca Juga :   Begini Kondisi Jakarta Dalam Sepekan di Tengah Kenaikan Kasus Corona

“Terutama 5 hari pertama, itu paling berat, tapi kalau sudah lewat sampai 10 hari, sembuh sendiri. Sebenarnya untuk mencegah penularan, karena virus ini dalam 14 hari mati, jadi kalau didiamkan mati sendiri, asalkan jangan kalah kondisi kita. Kita juga harus merubah perilaku di sistem kesehatan kita, yaitu memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan itu penting,” tutup Budi. (eva)

MIXADVERT JASAPRO