Pemerintah Siapkan 3 Skenario Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Masa Pandemi

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi

JagatBisnis.com – Kementerian Agama (Kemenag) terus mengupayakan kepastian penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 H/2021 M. Bahkan, hingga saat ini pemerintah masih berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi. Apabila Saudi sudah memberikan kepastian MoU haji tahun 1442 H/2021 M, pemerintah pun segera melakukan berbagai persiapan teknis.

Kami masih menunggu keputusan dari Pemerintah Arab Saudi. Karena semua kepastian haji akan disampaikan oleh Raja Arab Saudi. Sayangnya, hingga saat ini Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan apakah haji tahun ini dibuka atau tidak,” kata Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi saat membuka webinar Haji dan Umrah di Masa Pandemi yang diselenggarakan Jagatbisnis.com, Rabu (10/3/2021).

Dia menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skenario untuk penyelenggaraan haji pada masa pandemi. Pertama, skema keberangkatan jamaah haji dengan kuota normal, yakni sebanyak 221 ribu orang. Opsi itu akan dijalankan apabila pandemi Covid-19 telah dinyatakan berakhir pada 2021. Jika jadi diselenggarakan, kelompok terbang (kloter) pertama rencananya berangkat pada 15 Juni 2021.

Baca Juga :   Zainut: Ajak Masyarakat Rajin Salat untuk Menanggulangi Covid-19

“Opsi kedua, jamaah akan diberangkatkan dengan kuota terbatas sesuai pemberian Pemerintah Arab Saudi. Kemungkinan pembatasan kuota terjadi jika pandemi Covid-19 dinyatakan belum berakhir. Skenario kedua ini akan berdampak pada jamaah yang telah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tahun 2020,” paparnya.

Baca Juga :   Sebanyak 900 Orang Ikut Mudik Sehat Kemenag

Adapun opsi terakhir, lanjut dia, jamaah batal diberangkatkan bila Pemerintah Arab Saudi tidak memberikan kuota kepada Pemerintah RI. Namun, tentu skenario ini baru bisa jalan kalau sudah ada keputusan haji dari Pemerintah Arab Saudi, dibuka atau tidak.

Baca Juga :   Wibowo: Kedisiplinan Prokes sangat Penting untuk Cegah Penyebaran Covid-19

“Kita ini tamu. Kita ikuti aturan dari Pemerintah Arab Saudi. Karena hingga kini, pihak Arab Saudi belum memberitahukan secara resmi memorandum of understanding (MoU) penyelenggaraan ibadah haji 2021. Karena sebelum pandemi MoU sudah disepakati 7 bulan menjelang musim haji tiba,” pungkasnya. (eva)

MIXADVERT JASAPRO