Saat ini, dari Fatimah ditahan, buah hatinya yang sakit keras wajib berakhir dari gendongan ibunya. Ia diurus oleh papa dan neneknya.
Tetapi, anak itu senantiasa berduka. Kerap memanggil ibunya yang belum menyambangi kembali. Bahkan, saat reporter mengunjungi rumah Fatimah, buah hatinya amat lesu dengan wajah sedemikian itu pilu dalam gendongan bapaknya.
Nampak ia tak bergairah. Ia senantiasa menidurkan kepalanya di pundak neneknya. Kakinya sedemikian itu langsing.
Pengacara Dinas Diskusi dan Dorongan Hukum( BKBH) Fakultas Hukum Universitas Mataram, Yan Mangandar Putra, tidak bisa mengatakan banyak saat menggambarkan situasi anak itu.
Yan mengatakan, bau menusuk setiap harinya di posisi industri pengerjaan tembakau membuat Fatimah marah. Buah hatinya yang sakit, senantiasa ketat nafas menghisap udara tak nikmat di situ.
Discussion about this post