Pasca Banjir, Waspadai 5 Penyakit yang Rentan Muncul

Banjir di Jl. Tendean, Jakarta Selatan.

JagatBisnis.com –  Situasi banjir wajib dialami warga di sejumlah wilayah Jabodetabek pada Sabtu 20 Februari 2021. Keseriusan curah hujan yang besar dan tersumbatnya saluran air diduga sebagai salah satu faktor faktor terbentuknya banjir.

Tak bimbang, bencana banjir itu pastinya berpotensi akan memunculkan barisan penyakit sesudah terbentuknya bualan air yang menerpa sejumlah kawasan itu.

Suasana itu seharusnya bisa diduga masyarakat yang wilayahnya diterpa banjir. Perihal itu juga dikatakan oleh para ahli di bumi kesehatan supaya setelah musibah itu menyerang, masyarakat tidak mengalami kendala kesehatan yang diakibatkan dari situasi banjir itu.

“ Air banjir bisa memiliki tingkatan kuman, virus, kotoran, dan benalu yang amat besar yang bisa menginfeksi Kamu jika masuk ke mulut, mata, ataupun cedera di kulit Kamu,” kata Amesh Adalja, MD, seorang dokter penyembuhan gawat dan ahli tua di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins.

“ Ini jauh berlainan dari jenis air lain yang Kamu temui dalam kehidupan tiap hari.” lanjut dokter Amesh Adalja. Dihimpun dari laman Health, selanjutnya barisan penyakit yang sering berjangkit usai musibah banjir bagi dokter Amesh Adalja:

Baca Juga :   Ini Waktu yang Ideal untuk Sarapan

1. Penyakit Gastrointestinal

Salah satu resiko terbesar memakan air banjir merupakan memakan kuman, virus, ataupun benalu yang menyebabkan penyakit gastrointestinal.“ Beberapa besar peradangan ini mungkin lumayan jinak dan mungkin cuma menyebabkan muntah ataupun berak air,” tutur dokter Adalja.

Tetapi gejala ini pula dapat jadi sungguh- sungguh dan dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang mengecam jiwa. Cryptosporidium, Giardia, E. coli, dan salmonella merupakan sebagian ilustrasi bakteri yang bisa mencemari air banjir dan menyebabkan kendala perut.

Leptospirosis, penyakit yang berpotensi parah yang menabur melalui kemih tikus, merupakan resiko besar yang lain di komunitas banjir. Para ahli pula mengingatkan tentang kolera dan meriang tifoid, yang keduanya dapat diakibatkan oleh air yang terinfeksi kuman setelah musibah alam dan banjir.

2. Peradangan kulit

Memakan kuman tidaklah salah satunya perihal yang beresiko terkena air banjir.“ Banyak orang dalam suasana ini mungkin mengalami baret ataupun cedera di badan mereka, dan mereka bisa terkena kuman dari air,” jelas dokter Adalja.

Baca Juga :   Studi: Kerusakan Organ Paru Terjadi Bagi Penyintas Covid-19

” Masyarakat wajib mengenakan sarung tangan dan pakaian penjaga yang tepat saat melakukan profesi mensterilkan kotoran sesudah banjir dan membersihkan cedera ataupun catatan dengan cara global untuk menghindari peradangan,” ucap statment dokter Adalja itu menganjurkan.

“ Jika Kamu memiliki cedera ataupun catatan, cobalah yang terbaik untuk menutupinya dan bagikan bantuan awal dasar,” jelas dokter Adalja.” Maanfaatkan salep antibiotik jika Kamu memilikinya, dan awasi untuk membenarkan tidak jadi merah ataupun bengkak,” tegasnya.

3. Penyakit yang ditularkan nyamuk

“ Masalah lain dengan banjir merupakan bisa menarik nyamuk,” kata Dokter. Adalja. Mereka menemukan tempat bertumbuh biak di seluruh reruntuhan yang berperan sebagai media untuk kubangan air setelah banjir.

Beberapa besar negeri beresiko terkena Virus West Nile, tutur Dokter. Adalja, dan sebagian negeri bagian pula bisa jadi petarangan nyamuk pembawa virus Zika, meriang berdarah dan chikungunya.

Baca Juga :   Pandemi Bikin Kualitas dan Kuantitas Tidur Masyarakat Memburuk

penduduk yang bertugas di luar ruangan dianjurkan untuk menggunakan pengusir serangga ataupun mengenakan pakaian tangan jauh untuk menghindari gigitan nyamuk.

4. Hepatitis

Hepatitis kerap dianggap sebagai penyakit yang menabur melalui ikatan seks ataupun pemakaian narkoba IV, tetapi jenis penyakit khusus pula bisa ditularkan melalui santapan ataupun air yang terinfeksi.

5. Penyakit Legionnaires

Kuman Legionella ditemukan dengan cara natural di dalam air, dan kala orang memakan ataupun menghisap tetes air yang terinfeksi, mereka bisa terjangkit penyakit Legionnaires— peradangan respirasi yang menyebabkan batu berdahak, ketat nafas, meriang, dan menggigil.

Semacam mayoritas peradangan kuman, penyakit Legiuner biasanya bisa diatasi dengan antibiotik— walaupun terkadang dapat berdampak parah, paling utama jika tidak ditemukan lebih dini.

Penyakit Legionnaires kerap menabur kala bekal air minum terinfeksi, ataupun melalui kolam ataupun kolam air panas yang terinfeksi. Tetapi terdapat pula kasus- kasus yang didokumentasikan dari banyak orang yang jadi sakit dengan penyakit setelah mensterilkan air banjir. (ser)

MIXADVERT JASAPRO