Ekbis  

APTINDO Pastikan Harga Tepung Terigu Stabil di Tengah Pandemi COVID-19

JagatBisnis.Com – Tahun 2020 sangat berbeda dari tahun-tahun biasanya. Hampir semua lini sektor usaha terdampak akibat pandemi virus COVID-19. Namun tidak bagi industri tepung terigu di Indonesia. Harga tepung terigu cenderung stabil meski diterpa badai pandemi COVID-19.

Ratnasari Loppies Directur executive Asosiasi Pengusaha Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) mengatakan, konsumsi tepung terigu secara nasional selama tahun 2019-2020 mengalami peningkatan sekitar 70 persen. Hal ini disebabkan pelaku industri kecil rumahan yang masih menggunakan tepung terigu sebagai bahan masakan.

Selain itu, kata Ratna, karena adanya perubahan gaya hidup masyarakat selama Pandemi COVID-19 yang memilih membeli makanan jadi dibandingkan masak sendiri. Hal ini yang menjadi faktor tepung terigu menjadi stabil di saat pandemi COVID-19.

Baca Juga :   Edukasi Petani Gandum, Aptindo Siap Ciptakan Keseimbangan Pasar Tepung Terigu

“Mungkin karena perubahan lifestyle ya. Jadi selama COVID-19 masyarakat Indonesia lebih cenderung membeli makanan jadi. Seperti mie ayam, mie instan atau makanan yang menggunakan tepung yang dipesan melalui online,” kata Ratna, sebutan akrabnya, ketika dihubungi melalui ponsel, belum lama ini.

Baca Juga :   Edukasi Petani Gandum, Aptindo Siap Ciptakan Keseimbangan Pasar Tepung Terigu

Ratna juga menambahkan, harga tepung terigu di Tanah Air cenderung stabil meski harga gandum (bahan dasar tepung terigu) secara internasional dan biaya angkut ekspor juga mengalami kenaikan. “Gak ada kendala, so far gak ada masalah. Memang harga gandum internasional naik. Harga angkut ekspor juga naik. Tapi kita nggak ada masalah,” katanya.

Meski demikian, Ratna menambahkan, APTINDO memiliki strategi sosialisasi kenaikan harga tepung terigu yakni memberitahukan sejak jauh hari kenaikan harga kepada produsen tepung terigu. Kenaikannya pun tidak langsung dengan angka yang besar.

Baca Juga :   Edukasi Petani Gandum, Aptindo Siap Ciptakan Keseimbangan Pasar Tepung Terigu

“Untuk kenaikan harga, biasanya kita sosialisasikan dari jauh-jauh hari. Misalnya kita ingin naik 100 rupiah atau 200 rupiah untuk 5 bulan ke depan. Alhamdulillah gak ada demo-demo, karena kita punya mitra strategik. Yang membuat mereka marah adalah naik secara tiba-tiba,” ucap Ratna.

MIXADVERT JASAPRO