“Makanya, kami pun menutup studio gim Los Angeles dan Montreal. Keduanya berada di bawah bandera SG&E. Selain itu, sebagian besar tim SG&E akan dipindahkan ke pekerjaan baru. Namun, veteran industri Ubisoft dan EA Jade Raymond sebagai pemimpin tim Studio Stadia akan meninggalkan perusahaan kami sepenuhnya,” paparnya.
Dia menerangkan, layanan berlangganan Stadia Pro akan terus ada. Pihaknya akan terus mencoba mendapatkan gim pihak ketiga yang bersifat ekslusif untuk ditawarkan melalui Stadia. Bahkan, Gim yang sebelumnya direncanakan bakal segera dirilis tetap akan rilis di Stadia.
“Sebenarnya, penutupan studio internal Stadia menjadi pukulan serius bagi ambisi kami di bidang gim,” tegasnya.
Sebelumnya, lanjut dia, perusahaanya memang bersedia investasi di beberapa studio gim. Bahkan, perusahaanya sempat ingin membuat gim dengan memanfaatkan teknologi cloud-nya. Kedua hal ini menandai upaya serius perusahaan untuk memperkenalkan ekslusivitas di bidang gaming yang suatu saat diproyeksikan bisa bersaing dengan Microsoft, Sony, dan Nintendo yang masing-masing bergantung pada studio mandirinya.
Discussion about this post